Pemindahan IKN

Ekonomi Warga Sepaku Terkerek Pembangunan IKN Nusantara: Tolak Rp 2 Miliar, Pilih Bangun Penginapan

Dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN Nusantara), perekonomian warga Sepaku, Penajam Paser Utara terkerek. Usaha kuliner maupun penginapan laris.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM / NITA RAHAYU
Lahan warga Sepaku, Penajam Paser Utara yang masuk KIPP akan segera dibebaskan. Ekonomi warga Sepaku makin meningkat seiring dengan pembangunan IKN Nusantara. 

Penginapan Siti Julaiha bernama Mitra Pasundan, beroperasi sejak Agustus 2022 lalu. Ia pun mengakui tingkat okupansinya tinggi.

Pada awal buka dari 8 kamar yang disediakan, selalu penuh oleh tamu, bahkan kerap kali banyak tamu yang terpaksa ditolak lantaran kamar telah terisi semua.

Himpunan Mahasiswa Jurusan atau HMJ Perhotelan Politeknik Negeri Balikpapan menggelar Program Pengabdian Masyarakat Desa (P2MD) di Desa Bumi Harapan, Sepaku.
Himpunan Mahasiswa Jurusan atau HMJ Perhotelan Politeknik Negeri Balikpapan menggelar Program Pengabdian Masyarakat Desa (P2MD) di Desa Bumi Harapan, Sepaku. (HO)

"Yang datang semuanya tamu macam-macam ada assesor, KLHK, ada yang memang mau ke titik nol berkunjung, mau penjajakan investasi, ada juga tamu perusahaan yang melaksanakan bendungan Sepaku Semoi itu dari luar daerah," ucapnya.

Rumah makan ramai

Imbas ekonomi dari pembangunan IKN juga dirasakan Pemilik Rumah Makan Jember, Sulis Sugiarti.

Bagaimana tidak, warung dengan lokasi yang terbilang strategis di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut ikut mengalami kenaikan omset yang cukup drastis.

"Kenaikan omsetnya cukup drastis. Bisa dua kali lipat atau tiga kali lipat," ujarnya.

Terlihat dari warung makan tersebut yang selalu ramai tiap harinya.

Baik dari pejabat pusat, hingga pejabat daerah singgah untuk menyantap makan siang sebelum atau sesudah mengunjungi kawasan IKN.

Baca juga: Perlu Kajian Aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara

Selain itu, deretan foto Sulis dan beberapa pegawainya dengan para pejabat yang terpajang rapi di dinding.

Bahkan saat Tribunkaltim mampir pada pertegahan Desember 2022 lalu, sederet pejabat daerah hingga pihak BMKG yang baru saja memasang Automatic Weather Station (AWS) di wilayah IKN juga singgah makan di warung yang berdiri pada 2003 tersebut.

Ibu dari tiga anak itu juga mengaku harus menambah pegawainya karena pelanggan yang membludak tiap harinya.

Bahkan beberapa di antara mereka asing dikenali Sulis karena berasal dari luar daerah.

"Dalam sehari, selalu penuh karena ada IKN ini. Tamu-tamu dari IKN sering mampir. Kapolda, Bupati dari pulau Jawa, camat dari pulau Jawa atau pejabat dari luar Kalimantan, sering mereka datang ke sini," jelasnya.

Sulis mengaku, lonjakan penghasilannya bermula dari ditetapkannya pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved