Penduduk Miskin Tambah 1,1 Ribu Jiwa, BPS Kaltara Beber Penyebab Kenaikan, Singgung Harga Rokok

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - BPS Kaltara mencatat penduduk miskin di Kaltara naik 0,09 persen atau bertambah 1,1 ribu jiwa per September 2022.

Kenaikan itu menjadikan jumlah penduduk miskin di Kaltara mencapai 50,58 ribu jiwa atau 6,86 persen dari jumlah penduduk.

Angka itu tercatat lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin yang tercatat pada Maret 2022 lalu yakni sebesar 49,46 ribu jiwa atau 6,77 persen.

Statistisik Madya BPS Kaltara Basran mengatakan sejumlah faktor penyebab bertambahnya penduduk miskin di Kaltara.

Meski mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin, BPS Kaltara melaporkan angka kenaikan tersebut terbilang relatif kecil dengan daerah lainnya di Indonesia.

"Kita ini terendah ke-13 dari 34 provinsi, jadi yang terendah itu di Bali, kita di urutan ke-13," tutur Basran.

Baca juga: KPU Bulungan Beber Tahapan Paling Rawan di Pemilu 2024, Sudah Libatkan Aparat Keamanan

Lebih lanjut dijelaskan, kenaikan harga BBM, tingginya angka inflasi hingga naiknya harga bahan pokok yang menyebabkan naiknya garis kemiskinan.

Kondisi itu membuat angka garis kemiskinan meningkat dari Rp772.914 per kapita pada Maret 2022 menjadi Rp802.566 per kapita pada September 2022.

Basran merinci sejumlah komoditas yang berperan terhadap penyumbang garis kemiskinan terbesar di Kaltara.

"Share komoditas makanan beras itu masih mendominasi 23,04 persen, jadi walaupun harga beras naik kecil, tapi karena share-nya besar itu juga mempengaruhi garis kemiskinan," kata Basran, Senin (16/1/2023).

"Komoditas kedua itu rokok, dan itu posisinya sama di perkotaan dan pedesaan, jadi memang pengeluaran orang miskin juga banyak untuk rokok," ungkapnya.

Selain komoditas tersebut ada juga bandeng, telur ayam ras, daging ayam ras dan gula pasir yang turut menyumbang kenaikan garis kemiskinan. (*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi