Berita Nunukan Terkini
Dua WNA Pakistan Nekat Kabur dan Lompat dari Lantai II Imigrasi Nunukan, Begini Kondisinya Sekarang
Kedua orang WNA asal Pakistan yang kabur dari ruang Detensi Imigrasi Nunukan, berencana kabur ke Tawau dan Sulawesi Selatan/
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dua warga negara asing atau WNA asal Pakistan yang sempat kabur dari ruang Detensi Imigrasi Nunukan (DTI), ditemukan petugas di rumah kerabatnya yang beralamat Jalan Pasar Baru di Nunukan, Kalimantan Utara
Dua pria WNA Pakistan yang kabur dari ruang Detensi Imigrasi Nunukan yakni masing-masing berinisial H (37) dan R (24).
Kepala Seksi Inteldakim, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Reza Pahlevi mengatakan kedua WNA tersebut diamankan pada 18 Januari 2023 pukul 19.20 Wita di sebuah hotel di Nunukan.
Namun, saat menjalani proses pendetensian dan pemeriksaan, kedua WNA Pakistan tersebut kabur dari ruang DTI Nunukan pada 29 Januari 2023 pukul 01.30 Wita.
Baca juga: Dua pria Ngaku Warga Malaysia Punya Paspor Indonesia, Diamankan di Ruang Detensi Imigrasi Nunukan
"Keduanya kabur dengan cara meregangkan jeruji besi jendela ruang DTI yang berdiameter 16 mm. Untuk meregangkan jeruji besi, mereka melilitkan kain yang basah dan memutarkan kain tersebut hingga besi menjadi regang," kata Reza Pahlevi kepada TribunKaltara.com, Senin (30/01/2023), pukul 12.30 Wita.
Lebih lanjut Reza Pahlevi sampaikan dua WNA Pakistan tersebut nekat lompat dari lantai dua Kantor Imigrasi Nunukan.
"Jarak antar besi yang diregangkan hanya satu jengkal setengah. Bagaimana caranya sampai bisa lolos, saya tidak tahu. Secara logika memang tidak masuk," ucap Reza Pahlevi.
Tambah Reza,"Begitu lompat jatuhnya di seng yang tingginya sekira 2 meter. Lalu lompat lagi ke bawah," tambahya.
Baca juga: 5 WNA Asal Malaysia Dideportasi dari Indonesia, 2 Orang Masih di Ruang Detensi Imigrasi Nunukan
Kaburnya dua WNA Pakistan tersebut diketahui oleh dua tahanan di ruang DTI Imigrasi Nunukan yang bersebelahan sel.
Menurut pengakuan dua tahanan itu kepada Reza Pahlevi, mereka sempat diancam oleh WNA Pakistan berinisial R untuk tidak berteriak memanggil petugas.
"Jadi yang lompat pertama itu inisial H. Ketika dua tahanan sebelah sel sadar ada yang lompat, posisi badan R sudah setengah di luar jeruji. Dia ancam dua tahanan itu untuk tidak teriak. Lalu R keluarkan kepalanya dan lompat," ujar Reza.
Namun, dua tahanan tetap berteriak memanggil petugas Imigrasi. Reza menuturkan petugas piket yang mendengar berlarian mengecek ke lantai dua.
Petugas mendapati ruang DTI tempat tahanan WNA Pakistan telah kosong.

"Petugas piket dan bantuan personel Imigrasi Nunukan melakukan penyisiran di sekitar area kantor. Bahkan sampai masuk ke semak-semak belakang kantor juta tidak ada," tuturnya.
Bea Cukai Nunukan Sebut Kerugian Negara Akibat 2.766 Bungkus Rokok Cukai Palsu Capai Rp 111 Juta |
![]() |
---|
Nota Penjelasan Raperda Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat di Nunukan Disampaikan, Ini Perubahannya |
![]() |
---|
Serikat Buruh Keluhkan Dampak Tambang di Sebakis Nunukan, Hirup Debu Hingga Minum Air Cemaran Limbah |
![]() |
---|
Belasan Kubik Kayu Diduga Ilegal di Nunukan Dilepaskan, Pengamat Hukum Sebut Abuse of Power |
![]() |
---|
Open Donasi Korban Kebakaran Sebatik Barat, Karang Taruna Nunukan Serahkan Sejumlah Bantuan |
![]() |
---|