Berita Nunukan Terkini
Pengusaha SPBU di Sebatik Keluhkan Beredarnya BBM Eceran dari Malaysia, Ini Sikap DPRD Nunukan
Beredarnya BBM eceran dari Malaysia dengan harga lebih murah, dikeluhkan pengusaha SPBU di Sebatik, Kalimantan Utara, DPRD Nunukan beri tanggapan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Beredarnya BBM eceran dari Malaysia dengan harga lebih murah, dikeluhkan pengusaha SPBU di Sebatik, Kalimantan Utara, DPRD Nunukan beri tanggapan.
Sejumlah pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan keluhkan beredarnya BBM eceran dari Malaysia ke wilayah mereka, Jumat (03/02/2023).
Keluhan terkait keberadaan BBM dari Malaysia di Pulau Sebatik disampaikan sejumlah pengusaha SPBU di Ruang Rapat Ambalat I DPRD
Nunukan siang tadi.
Seorang perwakilan pengusaha SPBU Pulau Sebatik, Yuliana mengatakan BBM asal Malaysia dengan harga terbilang murah, mulai masif dijual secara eceran di pinggir-pinggir jalan raya.
"Adanya BBM dari Tawau di Sebatik, imbasnya sangat besar kepada penjualan dan kuota BBM kami. Bahkan jarak beberapa langkah saja dari SPBU itu ada yang berjualan BBM dari Malaysia," kata Yuliana kepada TribunKaltara.com, sore.
Dia menyebut harga BBM asal Malaysia dengan RON 98 (kelas Pertamax) yang dijual eceran sebesar Rp10.000 per liter.
Sementara harga Pertamax di tingkat SPBU dan Pertashop sebesar Rp13.050 per liter.
"Pertamax kalau diecer bisa sampai Rp15.000 per liter. Sedangkan kalau Pertalite diecer mulai Rp12.000-Rp13.000. Pertalite di SPBU Rp10.000," ucap Yuliana.

Baca juga: Pertamina Tarakan Angkat Bicara Soal Pencabutan Izin Pendirian SPBU di Sebuku, Azri: Laporkan Saja
Hal itu membuat pengambilan BBM ke Depo Pertamina menjadi menurun sejak November 2022. Sehingga berimbas pada penjualan BBM tingkat SPBU di Pulau Sebatik.
"Stok BBM kami jadi lama habisnya. Biasanya saya datangkan untuk dua SPBU sebanyak 300 ton selama satu bulan untuk tiga kali pengambilan. Sekarang 120 ton dalam sebulan dan hanya satu kali pengambilan," ujar Yuliana.
Dia berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui DPRD untuk menyikapi situasi tersebut dengan serius.
Apalagi kata Yuliana, saat ini beberapa pengusaha Pertashop yang mengambil BBM di SPBU miliknya, memilih untuk tidak memperpanjang kerjasama.
Akibat tidak mampu bersaing harga dengan BBM dari Malaysia yang dijual murah.
"Masalah BBM ini kalau tidak ada solusi yang tepat bisa berpengaruh pada sektor lainnya.
Sebagian dari mitra kami memilih untuk tidak memperpanjang kerjasama. Kami punya izin tapi kalah saing sama yang tidak punya izin," tuturnya.

Baca juga: Turun di Awal Tahun, Ini Rincian Harga BBM di Kalimantan Utara 3 Januari 2023
Tanggapan DPRD Nunukan
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nunukan, Saleh meminta kepada Pemkab Nunukan agar segera melakukan rapat dengan Forkopimda terkait keberadaan BBM Malaysia di Pulau Sebatik.
"Masalah ini sangat krusial yang terjadi di masyarakat perbatasan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Di satu sisi ada yang diuntungkan di sisi lain ada yang dirugikan," ungkap Saleh.
Lanjut Saleh,"Kalau bisa panggil perwakilan BPH Migas untuk bicarakan masalah ini," tambahnya.
Penulis: Febrianus Felis
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok officialtribunkaltara
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Indonesia Siap Bangun Rumah Budaya di Malaysia, Jembatan Diplomasi dan Simbol Nasionalisme WNI |
![]() |
---|
Polisi Ciduk IRT Asal Nunukan Kaltara, Sabu 30 Gram Disembunyikan Dalam Tas Genggam |
![]() |
---|
Polres Nunukan Kaltara Tangkap Pemuda Asal Pinrang, 10 Gram Sabu Disembunyikan di Helm dan Baju |
![]() |
---|
KSOP Nunukan Siapkan Langkah Tegas, Speedboat Tanpa Dokumen Terancam Tidak Bisa Berlayar |
![]() |
---|
Ratusan Kendaraan Dinas Raib, Bapenda Catat Piutang Pajak Nunukan Tembus Capai Rp272 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.