Berita Internasional Terkini

Ibu di Suriah Melahirkan di Bawah Puing-puing Akibat Gempa, Bayinya Berhasil Diselamatkan

Seorang bayi baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa bumi dahsyat di Suriah dengan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).

Tangkapan layar video DailyMail.
Seorang pria bersorban menggendong bayi baru lahir yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa magnitudo 7,8 di Suriah pada Senin (6/2/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM - Seorang bayi yang baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa bumi dahsyat di Suriah dengan magnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Dilansir TribunKaltara.com dari DailyMail, sebuah rekaman menunjukkan saat salah satu dari sejumlah penyelamat berlari dari gedung yang hancur, membawa bayi mungil itu ke tempat aman, melintasi tumpukan logam bengkok, beton rusak, dan kawat berduri.

Seorang pria lain kemudian berlari menyusul memberikan si bayi selimut hijau berdebu untuk menjaga agar tetap hidup dan hangat.

Di dalam video tersebut juga tampak sekelompok korban gempa menyaksikan detik-detik penyelamatan bayi tersebut.

Sayangnya, ibu sang bayi diduga tak selamat dari bencana alam tersebut.

Bayi baru lahir diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa
Bayi baru lahir diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa bermagnitudo 7,8 di Suriah pada Senin (6/2/2023).

Anggota keluarga yang lain juga dikabarkan ikut menjadi korban meninggal dunia.

Menurut media lokal, ibu sang bayi merupakan pengungsi dari wilayah Deir Ezzor Timur Suriah.

Proses persalinannya diprediksi berlangsung saat sang ibu terkubur di bawah puing-puing bangunan yang runtuh karena gempa.

Berdasarkan info yang beredar, penemuan bayi dari reruntuhan gempa terjadi di daerah pedesaan dekat Kota Aleppo, Suriah.

Sang bayi kini mendapatkan perawatan intensif.

WNI korban gempa Turki kehilangan tempat tinggal

Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI ) Turki di Ankara mengatakan, bahwa gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter membuat WNI yang bermukim di Kahramanmaras berlarian meninggalkan apartemen mereka.

Hal itu karena kekuatan gempa ini telah menghancurkan apartemen yang mereka huni.

"Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah," kata KBRI Turki dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).

Halaman
123
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved