Berita Islami

Dijelaskan Buya Yahya, Ini Hukum Membaca Surat Yasin pada Malam Nisfu Syaban

Berikut ini penjelasan Buya Yahya mengenai hukum membaca Surat Yasin pada malam Nisfu Syaban.

Freepik
Ilustrasi Nisfu Syaban. Berikut ini penjelasan Buya Yahya mengenai hukum membaca Surat Yasin pada malam Nisfu Syaban. 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini penjelasan Buya Yahya mengenai hukum membaca Surat Yasin pada malam Nisfu Syaban.

Menurut Buya Yahya, tidak ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW untuk membaca Surat Yasin di malam Nisfu Syaban.

Namun, kata Buya yahya, ijtihad para ulama tentang Surat Yasin yang juga disebut Qolbul Quran itu termasuk tawasul dengan amal saleh.

Nabi Muhammad SAW senantiasa mengajarkan umat yang mempunyai hajat, hendaknya melakukan amal baik, termasuk membaca Alquran dan bersedekah, setelah itu memohon ampun kepada Allah SWT.

"Maka cara meninjau dari sisi syariatnya, membaca Yasin, kemudian berdoa, itu sah," ujar Buya Yahya.

Bukan hanya di malam Nisfu Syaban, jadi jika punya hajat misal agar dikuatkan iman, diberi kelancaran rezeki, panjang umur, itu boleh dan sah dilakukan.

Bahkan tidak hanya Surah Yasin, jikalau mampu satu Alquran penuh 30 juz juga boleh dan sah hukumnya.

Buya Yahya
Buya Yahya (Youtube Chanel Al-Bahjah TV)

Baca juga: Kapan Puasa Syaban 2023? Simak Selengkapnya Mengenai Jadwal, Niat hingga Amalan yang Bisa Dikerjakan

Karena membaca Alquran termasuk tawasul, meminta kepada Allah SWT dengan amal shaleh.

Buya Yahya mengimbau untuk tidak langsung menghakimi orang yang membaca Yasin pada malam Nisfu Syaban dengan sebutan haram. Harus dijelaskan secara syariat.

Rasulullah tidak mengajarkan membaca Yasin pada malam Nisfu Syaban, akan tetapi Nabi SAW mengajarkan kisah dalam riwayat Imam Bukhari tentang tiga orang yang terperangkap dalam goa.

Mereka tidak bisa keluar dari goa, kemudian menyebut kebaikannya.

"Maka disebutkan ulama ini namanya tawasul dengan amal shaleh," terangnya.

Maka jika punya hajat apapun, boleh membaca Alquran atau surah yang lain, kemudian berdoa kepada Allah SWT agar hajat dikabulkan.

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Buya Yahya menerangkan Nabi Muhammad menunjukkan perhatiannya kepada bulan Syaban dengan banyak berpuasa hingga hampir penuh satu bulan.

"Beliau (Nabi Muhammad) semangat berpuasa di bulan Syaban, ayo kita hidupkan din bulan Syaban dengan beribadah puasa, khususnya yang punya utang, sempurnakan utangnya di bulan Syaban," ucap Buya Yahya dilansir dalam kanal youtube Al-Bahjah TV.

Bulan Syaban itu adalah bulan persiapan menuju bulan Ramadan.

Sehingga, sesuai ajaran Nabi Muhammad hendaknya umat Islam memperbanyak amalan dan ibadah sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Sebagaimana sudah banyak diketahui bahwa malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang spesial di bulan Syaban.

Buya Yahya menjelaskan malam tersebut menjadi malam yang spesial, salah satunya adalah karena Allah SWT akan mengampuni dosa semua makhluk-Nya.

Namun, ada dua golongan yang tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, meskipun ia sudah memperbanyak istighfar.

"Allah membagi-bagikan pengampunan pada malam Nisfu Sya'ban kepada semua makhluk-Nya, kecuali doa orang yang tidak mendapat pengampunan dari Allah di malam Nisfu Syaban," ujar Buya Yahya.

Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT membagikan pengampunan pada seluruh makhluknya secara cuma-cuma.

Hal tersebut memang merupakan salah satu hal yang spesial di malam Nisfu Sya'ban

Adapun spesial di malam Nisfu Sya'ban, memang ada di sana. Isyarat oleh baginda Nabi tentang kelebihan malam Nisfu Sya'ban," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa setiap saat Allah melihat hambaNya. Namun, pada malam tersebut, Allah memberikan pandangan khusus kepada para hamba-Nya.

"Bagaimana pandangan Allah pada hambaNya? Ya pandangan khusus kepada seorang hamba yang berdosa, adalah dengan pengampunan. Hamba terkasih dengan tambahan rahmat dan berkah," ungkapnya.

Jika seorang hamba tidak punya dosa, maka dipandang dengan rahmat, ditambahkan berkah di dalam hidupnya. Sedang jika seorang hamba memiliki dosa, maka Allah akan mengampuni dosa orang tersebut.

"Maka mari di malam Nisfu Sya'ban nanti kita meningkatkan istighfar kita, ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar," imbau Buya Yahya.

Namun, ada dua golongan atau orang yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT meskipun pada malam Nisfu Syaban, siapakah orang itu?

"Yaitu musyrik, orang yang menyekutukan Allah. Kemudian yang kedua dari ahli iman, orang yang mempunyai kebencian dan dendam serta permusuhan dengan saudara," ungkap Buya Yahya.

Untuk menghindari termasuk dalam dua golongan itu, hendaknya umat muslim dapat berdamai dengan Allah SWT kemudian juga berdamai dengan keluarga, sanak, dan kerabat.

Buya Yahya juga mengimbau saat memasuki bulan Syaban, hati kita sudah bebas dari perasaan dendam dan sengketa kepada siapa pun.

"Kalau sudah begitu, berarti Anda sudah mendapatkan pengampunan dari Allah SWT dan alangkah indahnya pengampunan dari Allah," ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved