Berita Malinau Terkini

Mitigasi Banjir untuk Permukiman Pesisir, Normalisasi Sungai di Malinau Diusulkan Kembali Tahun Ini

Normalisasi sungai diusulkan sebagai upaya mitigasi bencana banjir yang rutin merendam permukiman di wilayah pesisir hingga perkotaan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Kondisi sungai di aliran Sungai Sesayap Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu (19/2/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Usulan normalisasi sungai di Malinau, Kalimantan Utara kembali diajukan pada tahun 2023.

Normalisasi sungai diusulkan sebagai upaya mitigasi bencana banjir yang rutin merendam permukiman di wilayah pesisir hingga perkotaan.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, normalisasi sungai diusulkan dalam rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Malinau tahun 2024 mendatang.

"Diantaranya keluhan warga di Long Gafid wilayah Singai Terang, kalau banjir, sampah kay menumpuk dan jadi masalah di beberapa pinggiran sungai," ujar Anggota DPRD Malinau, Samuel Yusuf, Minggu (19/2/2023).

Baca juga: Proyek IKN Nusantara dan Pekerja Lokal yang Tidak Berdaya

Hujan deras mengakibatkan banjir di wilayah Malinau Kota beberapa hari lalu. BPBD mengingatkan curah hujan tinggi berpotensi banjir masih berpotensi terjadi Februari 2023.
Hujan deras mengakibatkan banjir di wilayah Malinau Kota beberapa hari lalu. BPBD mengingatkan curah hujan tinggi berpotensi banjir masih berpotensi terjadi Februari 2023. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI)

Usulan normalisasi tersebut sebelumnya juga disampaikan perwakilan masyarakat sejumlah permukiman di daerah aliran sungai.

Mulai dari hulu Sungai Mentarang hingga hilir Sungai Sesayap, Kecamatan Malinau Utara.

Usulan dalam rancangan awal RKPD 2024 Malinau tersebut ditampung Bappeda Litbang Malinau untuk dibahas dalam Musrenbang kabupaten pada Maret 2023 mendatang.

Rencana tersebut sebelumnya telah disampaikan Bupati Malinau, Wempi W Mawa. Prioritas normalisasi khusunya pemasangan siring diperuntukkan bagi permukiman yang mulai tergerus aliran sungai.

"Untuk Siring, kita punya rencana di beberapa tahun ini ada beberapa tempat.

Di Mentarang, Singai, Pulau Sapi dan Lidung Kemenci. Termasuk di Tanjung Keranjang dan Respen," katanya.

Menurutnya, normalisasi telah direncanakan dan Realisasi program ini tergantung kemampuan anggaran daerah.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved