Opini
Proyek IKN Nusantara dan Pekerja Lokal yang Tidak Berdaya
Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara dengan konsep selangit ternyata belum seluruhnya mampu memberdayakan masyarakat lokal.
Oleh : Dr Isradi Zainal, Rektor Uniba/Aktivis Sosial, Ekonomi, Budaya K3 dan Engineering
TRIBUNKALTARA.COM - Hiruk pikuk maraknya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara dengan konsep selangit ternyata belum seluruhnya mampu memberdayakan masyarakat lokal.
Apa yang menjadi harapan mereka ( masyarakat lokal ), belum semua sesuai dengan kenyataan.
Upaya pemberdayaan masyarakat sebenarnya sudah lama dilakukan, namun belum semua terealisasi.
Sebagai contoh, pada 1 Juni 2022, pemerintah yang diwakili Otorita IKN dan pihak terkait telah melakukan diskusi dengan warga lokal dan pihak terdampak untuk mengatasi masalah mereka.
Mulai masalah pertanahan, pekerjaan dan keterlibatan warga lokal dalam berkiprah di IKN Nusantara.
Tersirat dalam pertemuan tersebut mereka yang menjual tanahnya akan diberdayakan dan masyarakat lokal tidak akan dijadikan penonton.
Khusus masalah pertanahan, berdasarkan catatan dan info media belum semua masalah sudah diselesaikan sesuai dengan harapan.
Masih ditemukan warga yang belum rela tanahnya dijual dengan harga yang ditawarkan dan banyak yang sudah menjual tapi belum ada kejelasan.
Bagaimana mereka diberdayakan setelah dengan rela menjual tanahnya untuk kepentingan negara.
Baca juga: Tak Jauh dari Lokasi IKN Nusantara, 2 Tahun Tambang Ilegal di Sukomulyo Sepaku Tak Kunjung Ditindak
Dalam berbagai kesempatan kami menyampaikan solusi bagi warga terdampak yang tanahnya dijual untuk kepentingan negara.
Salah satunya adalah agar mereka yang menjual tanah untuk kepentingan negara terutama yang berada di kawasan inti IKN Nusantara dijamin masa depannya.
Caranya dengan memastikan bahwa mereka akan tetap punya rumah di lokasi IKN Nusantara yang bisa membantunya untuk tetap dapat menghasilkan uang sesuai profesi yang digelutinya selama ini.
Selain itu skema bantuan beasiswa untuk anaknya yang kuliah di perguruan tinggi bisa dijadikan sebagai solusi tambahan.
Bukankan bantuan beasiswa bisa berasal dari banyak sumber?

Likuiditas Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan M2 yang Menggembirakan |
![]() |
---|
Sekolah: Harapan Terakhir atau Sumber Masalah dalam Pemberantasan Korupsi? |
![]() |
---|
Persepsi Negatif terhadap Organisasi Kemasyarakatan |
![]() |
---|
Menciptakan Ruang Aman dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, Suatu Refleksi |
![]() |
---|
Kepala Daerah itu Bukan Pejabat Partai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.