Pemindahan IKN

Pembangunan IKN Nusantara Ditarget 15 Tahun, Jokowi Apresiasi Dukungan Masyarakat Melayu-Banjar

Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara ditarget selesai 15 tahun. Presiden Jokowi mengpresiasi dukungan masyarakat Melayu – Banjar.

Editor: Sumarsono
Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir meninjau perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Jumat, 24 Februari 2023. 

TRIBUNKALTARA.COM, TABALONG – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara ditarget selesai 15 tahun. Presiden Jokowi mengpresiasi dukungan masyarakat MelayuBanjar.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengajak semua pihak bekerja dan berdoa untuk mewujudkan pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu - Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023).

Selain untuk pemerataan, menurut Jokowi, kehadiran IKN Nusantara akan menjadi pintu gerbang pembangunan di Pulau Kalimantan.

"Bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati, saya mengajak kita semuanya bersama-sama, berdoa, berikhtiar, baik lahir maupun batin.

Bekerja keras dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan pembangunan IKN," ujar Jokowi sebagaimana dilansir dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.

"Dan juga memohon rida allah SWT agar selalu membimbing dan memudahkan langkah langkah kita," katanya lagi.

Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim, DAD Sebut Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Dayak di Hulu Mahakam Kukar

Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar para alim ulama, tuan-tuan guru, para mualim, kiai serta segenap masyarakat Melayu - Banjar mendoakan masa depan bangsa Indonesia.

Jokowi mengatakan , gagasan memindahkan IKN dari Jakarta ke Kalimantan sudah dipikirkan sejak sangat lama.

Pada 1960-an, menurutnya, Presiden RI pertama, Soekarno saat itu sudah merancang untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan.

Akan tetapi, rencana pemindahan ibu kota itu tidak dapat terealisasi. "Presiden berikutnya juga merancang ingin membangun ibu kota baru. Tidak terealisasi," kata Jokowi.

Presiden Jokowi menargetkan pembangunan IKN Nusantara akan selesai dalam kurun waktu 10-15 tahun kemudian.

"Sekarang kita eksekusi dan sudah dimulai. Insyaallah bisa dalam 10 tahun, bisa 15 tahun akan selesai dan IKN Nusantara ada di Kalimantan ," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan urgensi pemindahan IKN karena 150 juta penduduk Indonesia selama ini terkonsentrasi di Pulau Jawa selama ini.

Tak hanya itu, ia mengatakan perputaran uang dan ekonomi Indonesia sebesar 58 persen berada di Pulau Jawa.

Pembangunan tower untuk hunian pekerja IKN Nusantara sudah selesai. Ditargetkan, bulan Maret 2023 hunian ini diserahkan kepada Otorita IKN untuk pengelolaannya.
Pembangunan tower untuk hunian pekerja IKN Nusantara sudah selesai. Ditargetkan, bulan Maret 2023 hunian ini diserahkan kepada Otorita IKN untuk pengelolaannya. (TRIBUNKALTARA.COM / DWI ARDIANTO)

Padahal, lanjut dia, Indonesia memiliki banyak pulau-pulau lain dan tak hanya Pulau Jawa.

"Terus 17 ribu pulau yang lain dapat apa. Iya ndak? Oleh sebab itu, perlu yang namanya pemerataan bukan Jawa sentris tetapi Indonesia sentris," kata dia.

Dukungan Masyarakat Melayu-Banjar

Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan masyarakat Melayu - Banjar terhadap pembangunan IKN Nusantara.

Presiden Jokowi pun berharap masyarakat Melayu-Banjar dapat terus berperan aktif dalam pembangunan IKN tersebut.

Baca juga: Tawarkan Proyek IKN Nusantara ke Investor Singapura, Jokowi Justru Mendapat Saran Ini dari PM Lee

“Saya berharap masyarakat Melayu-Banjar menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri, berperan aktif dan menjadi bagian penting dari sejarah terwujudnya Ibu Kota Nusantara,” ujar Jokowi.

Presiden menyampaikan, pemindahan ibu kota adalah upaya untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris sekaligus mendorong pemerataan ekonomi.

“Ini untuk mewujudkan yang namanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan IKN tidak semata dilakukan pemerintah untuk memindahkan bangunan fisik dan membangun gedung-gedung baru.

Melainkan, untuk menumbuhkan cara kerja dan pola pikir baru dalam melayani masyarakat serta bersaing dengan sumber daya manusia (SDM) negara lain.

“Cara-cara kerja baru, melayani dengan cepat, melayani dengan baik, dan kita ingin juga yang kedua mengubah pola pikir (mindset) agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ungkap Jokowi.

Progres Terbaru

Pembangunan IKN Nusantara masih terus dilakukan. Kabar terbaru, kini progres pembangunan untuk kantor dan Istana Presiden masing-masing sudah 5,8 persen dan 8 persen.

Baca juga: Mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi Dukung IKN: Ini Anugerah Keempat dari Tuhan kepada Kaltim

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga saat berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ( KIPP ), IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

"Kalau yang di belakang saya itu adalah kantor presiden, nah progresnya hampir 5,8 persen. Kalau di depan saya Istana Presiden, progresnya itu sekitar 8 persen," ungkapnya, dikutip dari Instagram resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @kemenpupr, Jumat (17/3/2023).

Ia menambahkan, hingga awal Maret 2023 ini, progres pembangunan IKN Nusantara telah mencapai 23 persen.

Selain itu, Danis menuturkan bahwa sudah ada beberapa bagian dari IKN yang pembangunannya sudah 100 persen selesai, yaitu jalan logistik yang memiliki 3 ruas dan Embung Mentawir.

Dalam pembangunan IKN Nusantara, Danis mengaku bahwa pihaknya benar-benar memperhatikan aspek lingkungan.

"Contoh kecilnya adalah bagaimana kami mengusahakan agar tegakan pohon-pohon yang ada tetap sesuai dengan aslinya," paparnya.

Sebelumnya, pada awal 2023, progres pembangunan IKN Nusantara mencapai 12 persen.

Saat itu, proyek yang sedang digarap mencakup pengerjaan infrastruktur dasar.

Rinciannya terdiri atas infrastruktur air minum, sanitasi, jalan, gedung kantor, hingga perumahan.

Sementara di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, pemerintah sedang membangun jalan tol tiga ruas sepanjang 27 km.

"Itu progresnya ada yang sudah 6 persen yang jalan tol, ada yang 2 persen, ada yang 1 persen arena memang baru sekitar 2 bulan. Jadi tahap awal mobilisasi," sambungnya.

Sebagai informasi, KIPP seluas 6.600 hektare pembangunannya difokuskan di kawasan 1-A.

Nantinya yang akan dibangun ada istana negara, kantor-kantor kementerian, Bank Indonesia, hingga jalan-jalan yang membentuk kawasan tersebut.(kps/pupr/siy) 

Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

Follow Helo TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved