Wawancara Eksklusif

Mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi Dukung IKN: Ini Anugerah Keempat dari Tuhan kepada Kaltim

MANTAN Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mendukung pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimatan Timur ( Kaltim ).

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO
Mantan Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi SE. 

TRIBUNKALTARA.COM - MANTAN Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mendukung pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimatan Timur ( Kaltim ).

Menurutnya kehadiran IKN merupakan anugerah keempat Tuhan yang diberikan kepada Kaltim.

 “Terlepas dari yang mengkritisi dan tidak setuju, saya termasuk orang yang setuju dengan IKN. Karena itu saya bilang anugerah keempat dari Tuhan kepada Kaltim.

Anugerah pertama adalah minyak dan gas, kedua hutan atau kayu, serta batu bara,” kata Rizal Effendi secara eksklusif kepada Tribun Kaltim pada 27 Februari 2023 lalu.     

Bicara soal pembangunan Kaltim, mantan Wali Kota Balikpapan dua periode ini menilai sektor Sumber Daya Manusia ( SDM ) harus jadi perhatian utama.

Lantas bagaimana pandangan Rizal Effendi soal kesiapan Kaltim menghadapi IKN, langkah apa yang akan ia ambil jika berhasil maju ke DPR RI,  berikut obrolannya secara eksklusifnya: 

Baca juga: Rizal Effendi Blak-blakan soal Karir Politik: Tak Gampang jadi Calon Anggota Legislatif Era Sekarang

Prioritas untuk Kaltim jika Anda terpilih menjadi anggota DPR RI?

Menurut saya soal SDM. Kalau Presiden Jokowi kan secara nasional ke infrastruktur, tapi menurut saya kalau Kaltim harusnya SDM.

Harus ngotot kita ini. Masa kita tidak punya Jenderal, masa kita tidak punya jebatan setingkat Dirjen. Untuk mencari orang di IKN itu kan setengah mati.

Apa permasalahan utamanya?

Kita mungkin tidak tersistematis soal peningkatan kualitas SDM itu dan tidak fokus. Apa yang kita butuhkan, harus kita porsir.

Misal beasiswa, tidak lagi beasiswanya umum. Mungkin ada tapi terbatas, tapi di bidang tertentu harus kita genjot habis-habisan.

Balai Latihan Kerja ( BLK ) kita kan terbatas sekali kapasitas dan bidangnya. 

BLK kita itu kan tidak fleksibel. SMK sekarang sudah mulai diarahkan fleksibel, kebutuhan apa lalu arahkan ke sana studinya.

BLK kita kan terbatas ke beberapa bidang jadi tidak nyambung dengan kebutuhan industrinya. BLKnya juga harus kita genjot habis-habisan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved