Bisnis Pakaian Impor Bekas

Abel Warga Nunukan Suka Pakaian Bekas Malaysia, Tak Khawatir Kena Penyakit Kulit, Ini Alasannya 

Seorang warga Nunukan, Kalimantan bernama Abel usia 50 tahun ternyata dari sejak tahun 2008 telah menyukai untuk membeli pakaian bekas asal Malaysia.

|
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Abel (50), salah warga yang menyukai pakaian bekas dari Malaysia sejak tahun 2008, saat ditemui di lapak jualan kawasan Jalan Lingkar Nunukan. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN -Kini pakaian bekas alias ballpress Malaysia kembali menjadi perbincangan publik tanah air saat ini.

Impor pakaian bekas kembali mencuat ke publik pasca Presiden Jokowi meminta masyarakat agar menyetop kegiatan memasukkan pakaian bekas dari luar negeri ke Indonesia.

Meski sedang jadi perbincangan, wanita asal Nunukan, Kalimantan Utara, Abel (50) justru meminta agar pemerintah memberikan pertimbangan lain.

Baca juga: Kisah Pedagang Pakaian Bekas Malaysia di Nunukan, Bisa Kuliahkan Anak hingga Jadi Polisi 

"Saya paham kalau pemerintah keluhkan soal ballpress karena mengalahkan produk dalam negeri. Itu tidak bisa kita pungkiri.

Tapi coba lihat dari sisi pedagang yang sudah bertahun-tahun cari hidup dari berjualan pakaian bekas," kata Abel kepada TribunKaltara.com, Jumat (07/04/2023), pukul 10.30 Wita.

Sebagai penyuka pakaian bekas sejak 2008, Abel memuji kualitas dan harga barang yang terjangkau oleh masyarakat.

"Barang bekas tapi kualitas oke dan harganya murah. Saya pakai nyaman saja. Saya mulai membeli pakaian bekas tahun 2008.

Saya kenal barang bekas di Jakarta. Mulai sepatu, baju, dan celana saya beli," ucapnya.

Baca juga: Bea Cukai Nunukan Musnahkan Puluhan Ribu Kosmetik Ilegal dan Ballpress Asal Malaysia Senilai Rp1,4 M

Sebagai pribadi, Abel kurang setuju dengan larangan Presiden Jokowi untuk menyetop pemasukkan ballpress dari luar negeri masuk ke Indonesia.

"Saya sudah cinta dengan pakaian bekas. Jangan sampai dihentikan atau dilarang seperti ini. Mungkin ada solusi lain. Artinya sama-sama diuntungkan antara pedagang dan pemerintah," ujarnya.

Pedagang menjual pakaian bekas dari Tawau Malaysia di Jalan Lingkas Nunukan, Kalimantan Utara
Pedagang menjual pakaian bekas dari Tawau Malaysia di Jalan Lingkas Nunukan, Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Saat ditanyai mengenai penyakit kulit yang disebabkan dari penggunaan pakaian bekas, Abel menepis hal tersebut.

"Selama ini saya pakai tidak pernah kena penyakit kulit. Untuk antisipasi, begitu saya beli, sampai di rumah saya rendam pakai air panas.

Setelah itu saya cuci bersih. Aman saja. Buktinya ini baju di badan saya pakaian bekas," tutur Abel.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved