Berita Kaltara Terkini

Uskup Tanjung Selor Minta Stasi hingga Paroki Manfaatkan Lahan untuk Konservasi Lingkungan Hidup

Menjaga keberlanjutan ekologi menjadi pesan dari Keuskupan Tanjung Selor dalam perayaan Hari Raya Paskah, Minggu (9/4/2023).

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Ilustrasi. Peribadatan di Gereja Santa Maria Assumpta Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Menjaga keberlanjutan ekologi menjadi pesan dari Keuskupan Tanjung Selor dalam perayaan Hari Raya Paskah, Minggu (9/4/2023).

Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan Olla MSF mengatakan keselarasan antara kehidupan alam dan manusia menjadi penting guna memastikan keberlanjutan masa depan.

Menurutnya kerusakan ekologi yang terjadi hari ini tak terlepas dari degradasi kehidupan manusia.

Karena itu perlu pertaubatan rohani agar manusia memahami kedudukannya dan berupaya untuk menjaga alam dan lingkungan hidup.

Baca juga: Makna Vigili Paskah, Menyambut Hari Kemenangan Umat Kristiani, Kristus Cahaya Dunia

Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan-Olla, ditemui di Katedral Santa Maria Assumpta Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Minggu (9/4/2023).
Uskup Tanjung Selor Mgr Paulinus Yan-Olla, ditemui di Katedral Santa Maria Assumpta Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Minggu (9/4/2023). (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)

Mgr Paulinus mengakui pihaknya tidak dapat menolak kehadiran perusahaan-perusahaan besar di Kaltara yang kerap menimbulkan persoalan lingkungan hidup.

Namun demikian bukan berarti umat tidak dapat melakukan upaya guna menjaga keberlanjutan alam dan lingkungan hidup.

"Saya katakan kepada umat beriman dan para imam kita tidak mungkin menolak kehadiran perusahaan-perusahaan," kata Mgr Paulinus Yan Olla.

"Tetapi kita bisa membuat terobosan-terobosan untuk menanggapi kerusakan lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Pesan Paskah 2023, Uskup Tanjung Selor Serukan Pertaubatan Rohani untuk Perbaikan Ekologi

Menururtnya menjaga alam dan lingkungan hidup dapat dimulai dari diri sendiri dan dari lingkungan yang terkecil termasuk lingkungan stasi, paroki maupun keuskupan.

Pemanafaatan lahan di sekitar wilayah stasi, paroki maupun keuskupan bisa menjadi salah satu cara dan alternatif upaya menjaga keberlanjutan alam dan lingkungan hidup.

"Misalnya pemberdayaan lahan-lahan yang ada di lingkungan umat paroki atau keuskuspan kita berdayakan untuk konservasi tanaman dan tumbuhan endemik Kaltara," pesannya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved