Besok Lebaran Muhammadiyah, Pemerintah Tetapkan Hari Sabtu, Wali Kota Tarakan: Perbedaan Itu Biasa

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Wali Kota Tarakan, Khairul menyikapi perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Pemerintah telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu 22 April 2023, sedanglan Muhammadiyah akan mulai merayakan lebaran pada Jumat 21 April besok. 

Berdasarkan pantauan hilal sore tadi, Khairul mengatakan hasilnya masih sama dengan pengamatan yang sudah pernah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Hampir tidak bisa dilihat untuk Tarakan. Karena selalu ada kendala di depan, ada pulau besar dan belum lagi mendung, hari ini terjadi lagi, tidak bisa melihat apa-apa melihat hilal," ujarnya.

Ia mengakui sudah bertahun-tahun mengikuti kegiatan rukyatul hilal dan belum pernah berhasil melihat munculnya bulan baru.

Adapun opsi kemarin sempat diusulkan rencana lokasi pemantauan akan dipindah.

"Tapi dari perhitungan BMKG, 1,3 derajat, masih agak sulit untuk dipantau sehingga tetap di Taman berlabuh mengikuti prosedur standar dalam menentukan 1 Syawal," paparnya.

Baca juga: Ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri 2023 Berbahasa Inggris Disertai Terjemahan, Bisa Dibagi ke Medsos

Ia melanjutkan, menyikapi perbedaan Muhammadyah dan NU serta lembaga Islam lainnya, menurutnya perbedaan itu hal biasa.

Jika keputusan mala mini berbeda, maka disilakan mengikuti sesuai keyakinan masing-masing.

"Satu yang sudah memakai hisab, satunya rukyatul hilal belum tahu hasilnya. Karena alat standar ukur berbeda, bisa sama dan berbeda hasilnya," paparnya.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1444 H Jatuh Hari Sabtu 22 April 2023

Ia melanjutkan, seandainya hasil sidang isbat memutuskan besok berlebaran, malam ini juga dilaksanakan takbir keliling. Tapi jika belum diputuskan besok lebaran, maka takbir keliling dilaksanakan besok malam.

"Kita tunggu saja. Untuk salat nanti saya hadir di Baitul Izzah karena memberikan sambutan Pemerintah. Apakah besok atau lusa kita tunggu hasil sidang isbat," jelasnya.

Ia menambahkan, di pengujung bulan suci Ramadan, lanjutnya setelah mendengarkan paparan BMKG, dimungkinkan besok masih berpuasa. Ini hendaknya disikapi dengan bijak.

"Kalau ditanya kapan lebaran, saya sampaikan, yang kuat silakan terus berpuasa sampai hari Sabtu, yang tidak kuat silakan besok lebaran. Jangan dipersoalkan. Keputusan Pemerintah nanti didengar hasil sidang isbat hari ini," terangnya.

Baca juga: Hilal Tidak Terlihat di Tanjung Selor, Kemenag Bulungan dan BMKG Beri Penjelasan

Ia melanjutkan, pengumuman resmi, sesuai aturan di Indonesia, menunggu keputusan Pemerintah. Ia melanjutkan sebenarnya yang terpenting sebenarnya adalah apakah Ramadan yang sudah dilewati sudah bisa melaksanakannya dengan baik dan semua amal yang dilaksanakan diterima Allah SWT.

"Itu yang paling penting, bukan soal lebarannya. Apakah memang betul-betul yang sudah dilewati, dilalui dengan baik sehingga tujuan dari ibadah puasa disebutkan dalam Al-Baqarah 183 itu bisa tercapai. Hiruk pikuknya kan bukan peribadatannya tapi penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Saya kira, apapun keputusannya kita saling menghargai karena semua punya dasar perhitungan," pungkasnya.