Ribuan Buruh Padati Taman Berkampung
Begini Strategi Buruh di Tarakan Rangkul Apindo, Sampaikan Aspirasi lewat Duduk Bersama di May Day
Peringatan Hari Buruh Internasional Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya para buruh turun ke jalan, tapi tahun ini dengan aksi jalan santai.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei hari ini diwaranai dengan aksi jalan santai, senam bersama dan terakhir pembagian doorprize.
Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya para buruh turun ke jalan.
Namun pemandangan berbeda terlihat di momen May Day, Senin (1/5/2023) hari ini.
Bahkan momentum Hari Buruh tahun ini, ikut mengundang Apeksi bersama Polda Kaltara dan Polres Tarakan, Wali Kota Tarakan, unsur Forkopimda untuk ikut meramaikan kemeriahan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei.
Baca juga: Peringati Hari Buruh Internasional Dengan Bermain Domino, SBSI Nunukan Sampaikan 3 Tuntutan
Dikatakan Aziz Maulana, Ketua panitia pelaksana sekaligus juga selaku perwakilan serikat pekerja dari PimpinanUnit Kerja (PUK) Kahutindo, pelaksanaan May Day tahun ini didukung penuh oleh Wali Kota Tarakan, Polda dan Polres Tarakan serta Apindo Tarakan.
Ia mengakui dalam pelaksanaannya, dalam kepanitiaan hanya satu bulan dan berkat dukungan kapolres walikota dalam pelaksanaan ini dilaksanakn tepat awaktu.
“Alhamdulillah saudara buruh, Apindo, serikat pekerja Kahutindo, Kahut dan PTSI yang berkorodinasi dalam pelaksanaan ini. Untuk itu kami mengungkapkan terima kasih kami kepada walikota dan kapolres,” ujarnya.
Ia melanjutkan, semoga acara ini bisa dilaksanakan tahun depan di agendakan.
Ia berharap pemerintah kota ada agenda sendiri sehingga akan lebih meriah dalam acara ini.
Momen peringatan Hari Buruh tentunya masih harus melakukan evaluasi bagaimana perjalanan kesejahteraan pekerja atau buruh di Tarakan.
Yang paling penting kata Aziz Maulana adalah yang menjadi aspirasi para buruh ialah untuk kesejahteraan.
Salah satu yang paling sering menjadi tuntutan buruh adalah kesejahteraan.
Walaupun diakuinya, di mana-mana dalam pelaksanaan May Day ini beberapa rekan buruh melaksanakan demo untuk menyampaikan aspirasinya dalam hal menolak UU Cipta Kerja maupun hal lain yang tidak menguntungkan buruh.
“Tentu sebagai serikat buruh, kami menolak itu. Tapi hari ini, di Tarakan kami berkolaborasi bersama Apindo, Pemkot dan kepolisian, kita duduk bersama dan siapa tahu bisa jadi percontohan nasional dan menggugah para hati pengambil kebijakan. Tidak memberatkan sebelah antara pengusaha dan pekerja itu sendiri," katanya.
Aziz melanjutkan, momen May Day hari, berbicara sejahtera kembali pada persepsi masing-masing individu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.