Berita Tarakan Terkini

Sektor Transportasi jadi Penyumbang, Inflasi di Tarakan dan Tanjung Selor Masih Terjaga di Ramadan

Secara tahun kalender, inflasi gabungan dua kota IHK Provinsi Kaltara tercatat 1,20 persen. Ini lebih rendah apabila dibandingkan bulan Apri 2022.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Sektor penerbangan masih jadi penyumbang inflasi di Kaltara meski masih tetap terjaga selama April 2023. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Secara tahun kalender, inflasi gabungan dua kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat 1,20 persen.

Ini lebih rendah apabila dibandingkan bulan April 2022 yang inflasi saat itu sebesar 1,90 persen.

Dua kota IHK Provinsi Kaltara tersebut yakni Tarakan dan Tanjung Selor pada April 2023 tercatat secara tahunan inflasinya berhasil terjaga sebesar 4,02 persen atau masih lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,17 persen di Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023.

Dikatakan Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Wahyu Indra Sukma, capaian tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33 persen.

Baca juga: Weekend ini Arus Penumpang Speedboat Reguler Pagi Rute Nunukan-Tarakan Terbilang Naik

Dijelaskan Indra, di sisi lain secara bulanan, inflasi gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kaltara tercatat sebesar 0,57 persen.

“Ini tidak setinggi perkiraaan awal, meskipun masih lebih tinggi apabila dibandingkan inflasi bulan Maret 2023 sebesar 0,26 persen sejalan dengan momen festive Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2023,” terangnya.

Jika melihat dari sisi tekanan inflasi, masih dari kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau jadi penyumbang inflasi Tarakan di angka 0,58 persen dan Tanjung Selor 0,50 persen.

Diakui Indra, inflasi periode April 2023 secara umum disebabkan oleh momen festive bulan Ramadhan menjelang HBKN Idul Fitri.

“Secara historis, permintaan masyarakat secara umum terhadap sejumlah komoditas strategis mengalami peningkatan,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Indra, inflasi pada kelompok transportasi menyumbang sebesar 2,57 persen terutama disebabkan oleh komoditas angkutan udara dengan andil 0,35 persen di tengah naiknya jumlah permintaan masyarakat yang melakukan mudik lebaran.

Kondisi ini terjadi seiring dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat di tengah penyebaran Covid-19 di Kaltara yang terkendali.

“Sejalan dengan itu, tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen,” terangnya.

Peningkatan terjadi terutama pada komoditas ikan bandeng atau ikan bolu 0,04 persen, kol putih atau kubis 0,03 persen, dan sawi hijau 0,03 persen didorong oleh naiknya permintaan masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri.

Baca juga: Jadwal Speedboat di Pelabuhan Tarakan, SB Tri Putri Tunggal Dewi 2005 Siap Berangkat Pagi Rute Bunyu

“Di sisi lain, naiknya tekanan inflasi dapat tertahan oleh penurunan harga pada sejumlah komoditas seiring dengan panen yang kondusif pada komoditas cabai rawit. Selain itu, komoditas kangkung dan jagung manis juga turut menahan tekanan inflasi seiring dengan pasokan yang memadai,” terangnya.

Indra melanjutkan, terjaganya tingkat inflasi gabungan dua kota di Kaltara, sejalan dengan gencarnya upaya pengendalian Inflasi yang dijalankan Tim Pengendalian Inflasi Daerah baik Provinsi, maupun Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltara khususnya dalam menghadapi HBKN Hari Lebaran Idul Fitri 2023.

“Ke depan, berbagai kegiatan pengendalian inflasi dimaksud akan mempercepat inflasi dua kota IHK Provinsi Kaltara masuk pada kisaran sasaran 3±1 persen,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved