Wawancara Eksklusif

Mantan Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan soal Pemilu 2024: Enam Bulan Putus Komunikasi dengan Jokowi

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengaku sudah cukup lama, sudah lebih dari enam bulan tidak berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.

Editor: Sumarsono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (kiri) menjawab pertanyaan dari Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (12/5). 

TRIBUNKALTARA.COM - Wakil Presiden Republik Indonesia 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla blak-blakan bicara soal Pemilu 2024 dalam wawancara eksklusif bersama  Tribun Network.

Jusuf Kalla mengaku sudah cukup lama, sudah lebih dari enam bulan tidak berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.

Meski demikian JK -- sapaannya, memahami padatnya agenda kenegaraan yang dijalankan Presiden Jokowi sejak awal tahun 2023.

"Sudah lebih dari enam bulan saya tidak berkomunikasi. Saya selalu minta waktu tapi mungkin beliau sibuk," kata Jusuf Kalla saat wawancara eksklusif di kediamannya Dharmawangsa Jakarta Selatan, Jumat (12/5).

Pria asal Makassar ini mengaku sebelumnya memiliki jadwal khusus untuk bertemu Presiden Jokowi.

Simak wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Jusuf Kalla:

Baca juga: Jusuf Kalla Semprot Menkeu Sri Mulyani: Jangan Takut-takuti Masyarakat soal Ancaman Resesi

Isu yang mengemuka adanya politik identitas, apakah Pak JK melihat itu?

Ya politik identitas itu ingin mengurangi kecenderungan untuk mempergunakan agama, suku. Tapi jangan lupa semua juga menggunakan politik identitas dan semua calon.

Apa yang dikunjungi pertama kampanye, pesantren kan, siapa saja mau Anies Baswedan, mau Ganjar Pranowo, mau Prabowo Prabowo sowan ke kyai.

Itu juga politik identitas agar orang tahu bahwa calon itu dekat dengan kyai dan dekat dengan agama.

Jadi apa yang orang bicarakan itu terjadi juga terhadap semua calon presiden. Semuanya ke pesantren dan kyai.

Sebenarnya mereka ingin menyambungkan ke masyarakat bahwa saya dekat kyai Jawa Timur atau siapa saja.

Buat saya oke-oke saja karena faktanya memang begitu. Bahwa jangan mengkafir-kafirkan orang, jangan menjelekkan agama, jangan, itu saja sebenarnya.

Baca juga: Lebih 6 Bulan tak Berkomunikasi dengan Jokowi, JK: Saya Selalu Minta Waktu Tapi Mungkin Beliau Sibuk

Pak Anies Baswedan banyak disorot pada Pilkada 2017, karena dianggap memainkan politik agama untuk menang dari Ahok, bagaimana Pak JK melihat tuduhan itu?

Saya kira nggak seperti itu. Yang terjadi Ahok gol bunuh diri karena dia yang mulai. Yang mulai tentang agama kan bukan Anies Baswedan, dia hanya kebetulan saja.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved