Berita Nunukan Terkini

Dinkes Nunukan Ungkap ada 3 Sampel Darah Positif Malaria Knowlesi, Sabaruddin: Ada yang tak Terbaca

Dinkes Nunukan sebut dari 5 sampel darah, 3 diantaranya positif Malaria Knowlesi. Sebelumnya, Dinkes Nunukan temukan kasus Malaria Knowlesi.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FEBRIANUS FELIS
Dinkes Nunukan lakukan wawancara dengan seorang pasien Malaria Knowlesi di Pulau Sebatik, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan sebut dari 5 sampel darah, 3 diantaranya positif Malaria Knowlesi.

Sebelumnya, Dinkes Nunukan temukan kasus Malaria Knowlesi.

Diketahui, seseorang bisa terjangkit Malaria Knowlesi lantaran terinfeksi protozoa plasmodium knowlesi akibat sering berinteraksi dengan monyet ekor panjang.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinkes Nunukan Sabaruddin mengatakan, dari hasil pemeriksaan sampel darah 5 suspek di Laboratorium Surabaya, 3 diantaranya positif Malaria Knowlesi.

Baca juga: Hari Ini SB Dewa Sebakis Layani Dua Kali Rute Nunukan-Tarakan, Berikut Jadwal Speedboat Hari Ini

"Lima sampel darah yang kirim pada Maret lalu, hanya 3 sampel yang bisa dibaca di laboratorium. Jadi ada yang tidak terbaca. Sampel darahnya mungkin rusak akibat kelamaan disimpan," kata Sabaruddin kepada TribunKaltara.com, Minggu (21/05/2023), pukul 13.00 Wita.

Menurut Sabaruddin, 5 sampel darah tersebut sebelumnya sudah diperiksa di laboratorium RSUD Nunukan dan hasilnya positif.

Kelima sampel darah tersebut, 4 diantaranya milik warga Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah dan 1 sampel warga Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat.

"Kita bersyukur karena tidak ada yang Plasmodium Vivax atau Falciparum. Artinya bukan malaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles Leucosphyrus. Jadi tidak masuk kategori yang dieleminasi," ucapnya.

Dia menuturkan, 5 warga yang terinfeksi Malaria Knowlesi sebelumnya, kini sudah sembuh.

Kendati begitu, Dinkes Nunukan akan menjadwalkan penelusuran lebih lanjut mengenai asal muasal penyebaran Malaria Knowlesi tersebut.

Termasuk populasi monyet ekor panjang yang sampai saat ini belum diketahui pasti keberadaannya di Kabupaten Nunukan.

"Transmisinya memang dikebun atau di hutan. Karena sebelumnya tim kami sudah lakukan penelusuran radius 200 meter dari rumah pasien, tidak ada warga yang terjangkit," ujar Sabaruddin.

Baca juga: Diperkuat Bek PSM Makassar di Liga 1 Erwin Gutawa, Tim di Nunukan Ini Juara Turnamen IPSS Kaltara

Lanjut Sabaruddin,"Kami akan cek juga kebiasaan penduduk, pekerjaan mereka, populasi monyet ekor panjang, dan lainnya. Kalau tidak bulan Agustus berarti bulan September kami turun ke Pulau Sebatik," tambahnya.

Dinkes Nunukan mencatat tahun 2021 ada satu kasus Malaria Knowlesi di Desa Sanur, Kecamatan Tulin Onsoi.

Lalu tahun 2022 ada dua kasus, di Sei Taiwan, Kecamatan Sebatik dan Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved