Keberangkatan CJH Tarakan
Sempat Tertunda karena Covid-19, Muhammad Nur Huda CJH Termuda Asal Tarakan Kini Berangkat Haji
Muhammad Nur Huda Calona Jemaah Haji Termuda asal Tarakan, berangkat haji tahun ini bersama ayahnya ke tanah suci.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Muhammad Nur Huda, menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) termuda yang berangkat ibadah haji tahun ini. Ia tahun akhirnya mendapatkan kesempatan berangkat bersama ayah dan keluarganya setelah sempat tertunda karena Covid-19.
Kepada awak media, Muhammad Nur Huda, pria kelahiran Tarakan 14 Agustus 2002 ini mengakui sebenarnya ia awalnya didaftarkan orangtuanya, yakni ayahnya, Margono sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Kurang lebih terhitung sekitar 12 tahun lalu, seingat Muhammad Nur Huda, sapaan akrabnya, ia didaftarkan di tahun 2008 atau baru menginjak usia kurang lebih 6 tahun.
Saat itu Muhammad Nur Huda sudah tahu bahwa ia telah didaftarkan haji pada saat itu.
Baca juga: Cerita Suhardi Calhaj Tertua Tarakan Akhirnya Berangkat Haji, Sempat Tertipu Ratusan Juta Rupiah
“Orangtua yang sampaikan tawarin mau gak ikut, jadi langsung didaftarkanlah dan sambal menunggu,” terang Muhammad Nur Huda.
Kemudian akhirnya menginjak usia 21 tahun, ia mendapatkan kesempatan pertamanya mengikuti ibadah haji dan bisa menyempurnakan lima rukun Islam, dimana naik haji bagi yang mampu adalah rukun Islam yang kelima setelah melaksanakan zakat, puasa di bulan Ramadan, mendirikan salat dan membaca dua kalimat syahadat.
Ia melanjutkan, saat 2020 seharusnya ia mendapat jatah untuk berangkat. Namun saat itu umurnya belum mencukupi ditambah pandemic Covid-19 menyerang dunia. Sehingga tertunda sampai akhirnya di usia 21 tahun terhitung kurang lebih 15 tahun penantian menuju Tanah Suci Mekkah.
“Kemarin juga ada pengurangan jadi, saya tertunda berangkat,” aku pria yang saat ini beralamat di RT 1 Kelurahan Lingkas Ujung Kota Tarakan, Gang Sanusi, belakang Kantor Lurah Lingkas Ujung, Jembatan Besi.
Baca juga: Sempat Tiga Kali Gagal Berangkat, CJH Termuda Asal Nunukan Ini, Akhirnya Bisa ke Tanah Suci
Sebelum berangkat, ada sejumlah persiapan fisik tentu yang dilakukan Huda, sapaan akrabnya. Di antaranya olahraga pagi sore.
“Saat manasik juga diajarkan untuk menjaga kesehatan tubuh, disuruh jogging karena di sana kebanyakan jalan kaki. Termasuk persiapan vitamin, obat, semua sudah dipersiapkan dan disampaikan sebelum berangkat,” aku Huda yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Ia bersyukur juga hasil pemeriksaan kesehatan tak ada riwayat penyakit yang harus dikhawatirkan. Rutinitas olahraga akunya setiap sore sepulang kerja langsung jogging.
“Kebetulan baru masuk kerja di kantor ekspedisi, saya belum lanjut kuliah. Alhamdulillah tempat kerja mendukung, punya keluarga juga. Nanti insyaAllah berangkat sama bapak dan nenek,” papar anak pertama dari Margono.

Tahun kemarin kata Huda yang merupakan alumni SMA Muhammadiyah Tarakan ini, yang berangkat pertama adalah ibu dan tantenya. Ia mengakui adiknya sendiri saat ini masih masuk dalam daftar tunggu haji.
“Memang sempat tertunda tiga tahunan. Alhamdulillah saya bisa menginjak Tanag Suci. Untuk persiapan semua sudah disampaikan di Manasik, saya minta doanya semoga lancar sampai di sana dan pulang dalam kondisi sehat,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.