Tahun 2023, Ketersediaan Hewan Kurban di Tana Tidung Diperkirakan Capai 132 Ekor 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan atau DPPP Tana Tidung memprediksi ada peningkatan ketersediaan hewan kurban di tahun 2023 ini.

Diperkirakan, ketersediaan hewan kurban di Tana Tidung, Kalimantan Utara tahun 2023 capai hingga 132 ekor.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Septo Wardhan ketersediaan hewan kurban diprediksi, ada peningkatan hingga 25 persen dari tahun sebelumnya, yang hanya 112 ekor.

"Kalau tahun kemarin itu tercatat ada 112 ekor hewan kurban, jadi prediksi kita ada peningkatan sekira 20-25 persen," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, DPPP Tana Tidung Bakal Bentuk Tim Pengawasan Hewan Kurban

Terkait stok hewan kurban di Tana Tidung, dia sampaikan ada sekira 80 ekor yang berpotensi dari dalam daerah.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban sisanya, tentunya akan didatangkan dari luar daerah.

"Untuk mendatangkan dari luar daerah, kita selalu berkoordinasi dengan pihak provinsi, apabila itu dilakukan pemasukan antar provinsi," katanya

Terkait pembatasan hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah, DPPP Tana Tidung mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Hewan Kurban di Kaltara, Butuh 2.500 Ekor Sapi, Mayoritas Didatangkan dari Sulawesi

Dengan begitu, dalam mendatangkan hewan ternak antar provinsi harus melalui rekomendasi pemerintah provinsi.

"Jadi pada prinsipnya kita menerima, nanti kewenangan itu akan dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara," jelasnya.

Mengenai antisipasi penyakit mulut dan kuku atau PMK, dia menyampaikan, DPPP Tana Tidung telah melakukan vaksinasi PMK pada ternak-ternak milik masyarakat.

Serta melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi atau KIE ke peternak dan pihak-pihak terkait.

Dalam pelalulintasan hewan ternak, juga harus melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan.

Seperti, surat keterangan kesehatan hewan, rekomendasi dari pemerintah daerah asal hewan ternak, rekomendasi pemasukan dari pemerintah provinsi dan kabupaten, hingga analisis risiko.

"Jadi kita pada prinsipnya menerima, bahwa ternak itu sehat dan sudah ada rekomendasi yang diterangkan oleh daerah asal, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara," tuturnya.

(*)

Penulis: Risnawati