Berita Nunukan Terkini

Jelang Idul Adha, Penjual Hewan Kurban di Nunukan ini Lebih Pilih Jual Sapi Lokal, Begini Sebabnya

Sebanyak 25 ekor sapi kurban dijejer Jumadi (53) di lapak penjualan majikannya di Jalan Antasari, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FEBRIANUS FELIS
Jumadi (53) sedang memberi makan sapi kurban milik majikannya di Jalan Antasari, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Senin (12/06/2023), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebanyak 25 ekor sapi kurban dijejer Jumadi (53) di lapak penjualan majikannya yang berada di Jalan Antasari, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan.

Saat ditemui sedang memberi makan sapi kurban, Jumadi mengatakan sebagian besar sapi milik majikannya itu merupakan sapi lokal.

"Ada 25 ekor sapi yang siap dijual untuk perayaan Idul Adha tahun ini. Sebagian besar sapi milik bos saya ini adalah sapi lokal, yang dipelihara sendiri. Sebagian kecil saja yang didatangkan dari Sulawesi Selatan," kata Jumadi kepada TribunKaltara.com, Senin (12/06/2023), sore.

Jumadi menuturkan alasan majikannya lebih memilih menjual sapi kurban lokal, lantaran biaya ongkos kirim dan karantina yang terbilang mahal bila harus didatangkan dari Sulawesi Selatan.

Baca juga: Tahun 2023, Ketersediaan Hewan Kurban di Tana Tidung Diperkirakan Capai 132 Ekor 

Tak hanya itu, menurut Jumadi salah satu syarat mendatangkan sapi dari luar daerah harus sudah divaksinasi.

"Biaya ongkos kirim dan karantina yang cukup mahal. Belum lagi sapinya harus sudah divaksinasi. Makanya lebih baik pelihara dan gemukkan sendiri sapi lokal," ucapnya.

Sebanyak 25 ekor sapi kurban yang berada di lapak, kata Jumadi memiliki berat yang bervariasi. Mulai 50 Kg hingga 80 Kg.

"Paling berat 80 Kg ada sekira empat ekor. Harganya Rp23 juta. Kalau paling kecil 50 Kg harganya Rp18 juta. Belum ada yang terjual, kalau yang nanya-nanya banyak," ujar Jumadi.

Sementara itu, Jumadi menyebut ada tiga jenis makanan yang diberikan kepada sapi kurban. Seperti batang jagung, batang padi, dan ampas tahu.

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, DPPP Tana Tidung Bakal Bentuk Tim Pengawasan Hewan Kurban

"Kalau batang jagung dan batang padi kami ambil dari teman-teman. Sedangkan kalau ampas tahu bos saya yang beli. Kalau ampas tahu bisa habis 3 sampai 4 karung setiap hari," tuturnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved