Pembangunan McDonalds Masih Berproses, Siapkan Lahan Parkir, Pajak 10 Persen Masuk ke Daerah

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Update terkini pembangunan McDonald’s di Tarakan, Kalimantan Utara terus berproses pasca peletakan batu pertama pada Jumat (19/5/2023) lalu.

Adapun saat ini tahapan pembangunan McDonald’s  sedang persiapan project karena dalam proses mengajukan untuk penyewaan lahan. Lokasi penyewaan lahan berada di Jalan Yos Sudarso bersebelahan dengan Pasar Batu Akik untuk tempat persiapan project sekaligus lahan parkir.

“Jadi mereka pengajuan sewa mulai Juni sampai September. Berarti 4 bulan aja selesai target pembangunannya. Itu bangunan permanen dong,” terang Walikota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes, Kamis (22/6/2023).

Khairul menjelaskan, dengan estimasi waktu yang telah ditargetkan menurutnya setiap pembangunan tidak perlu memakan waktu lama.

Baca juga: McDonald’s Masuk ke Tarakan, Wali Kota Khairul Berharap Bisa Menyerap Tenaga Kerja Lokal

“Jadi sistemnya tanahnya mereka (McDonald’s) disewa dengan swasta, termasuk yang sekarang lahan batu akik dulu mereka sewa dengan kita,” terang Khairul.

Kontribusi ke Pemkot Tarakan di antaranya adalah pajak restoran sebesar 10 persen yang disetorkan. Ia melanjutkan, selain McDonald’s nantinya masih ada calon investor lain seperti Starbucks.

“Pengusaha itu kan begini, memilih daerah harus melihat peluang. Secara procedural sebenarnya mereka (McDonald’s sudah kelar dan itu harus. Yang agak lama kan mereka urus izin kemarin. Karena harus ada namanya BBG,” jelas Khairul.

Untuk diketahui, SIMBG sendiri adalah bagian dari fitur OSS berbasis risiko, yaitu penerbitan Persetujuan Pembangunan Gedung (PPG). Selain PPG juga harus mengurus Amdal Lalin, membuat UKL-UPL.

Baca juga: Makanan Cepat Saji McDonald’s Bakal Masuk ke Tarakan, Maret Tahun Ini Target Groundbreaking

“Untuk Amdal Lalin karena ini jalan nasional maka harus mengurus ke pusat, Jalan Yos Sudarso itu jalan nasional, bukan di kita,” paparn Khairul.

Khairul menjelaskan pemerintah hanya memberikan fasilitas layanan publik, sebagai kota jasa harus menyediakan cukup banyak.

“Kemarin ada juga beberapa mitra 10 sudah ketemu kemarin, yang mau berinvestasi. Bahkan ada yang mau berinvestasi hotel juga seperti Santika Primer. Ini hotel di Tarakan juga penuh terutama yang bintang 3 seperti SwisbelHotel. Bahkan hotel melati dan butik juga penuh,” urai Khairul.

Ia melanjutkan, memang untuk lahan saat ini sudah tidak banyak tapi bisa menyewa sistem kerja sama dengan swasta tidak harus selalu dari pemerintah. Pemerintah hanya mengundang tempatnya ditunjukkan.

“Kalau investor mau dia rasa cocok ya jadi. Seperti McDonald’s ini kan dia mengurus sendiri, kami fasilitasi saja, mereka yang bernegoisasi dengan pihak swasta, insyaAllah mudahan sih September bangunan sudah selesai. Tinggal operasionalnya Oktober,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk pabrik kertas di Kelurahan Juata, rencana pengoperasionalnya pada Maret 2024 mendatang. Tenaga kerjanya yang digunakan sistemnya berkontrak mulai dari pengangkutan bahan sampai jadi.

Baca juga: Pekerja Asing dan Jaminan Mutu Pembangunan Infrastruktur di IKN Nusantara

“Nanti pihak ketiganya yang mengurus, rekrut tenaga kerja lokal. Nanti mungkin pabriknya pasti akan open rekrut. Kalau yang membangunnya dia sudah nyewa, pengangkutan sampai membangun satu paket,” paparnya.

Ia menegaskan, tenaga kerja lokal direktur yang diutamakan diperkirakan 2.000 orang.
“Pasti serat tenaga kerja lokal karena kalau datangkan dari luar lebih susah, lebih mahal, kecuali tenaga ahlinya,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah