Bulungan Juara Umum MTQ ke-VIII Kaltara, Selisih Tujuh Poin dengan Tarakan Raih Posisi Kedua

Adapun untuk evaluasi pembinaan ada di tingkat LPTQ masing-masing kabupaten dan kota. Ia menilai salah satunya pelatih yang menentukan sehingga ia menyarankan sebaiknya Ketua LPTQ adalah dijabat Asisten 1 untuk mengevaluasi khususnya pembinaan dan harus berjangka panjang.

Baca juga: Lepas Kafilah Bulungan yang Akan Berlomba di MTQ Tingkat Provinsi Kaltara, Ini Pesan Bupati Syarwani

“Pembinaan jangka panjang Bulungan luar biasa 8 kali juara. Kalau di level Adipura itu sudah masuk kencana,” ungkapnya.

Selama kafilah berada di Tarakan, ada dampak ekonomi, ada yang tidak mendapatkan hotel termasuk tamu dari Unicef, tak mendapatkan hotel.

“Diperkirakan ada 2.000 orang datang ke Tarakan karena orangtua keluarga kafilah memberi support, Semua kamar hotel habis 1.400 kamar hotel kita habis, hitungan saya sekitar 3.000-an orang datang,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltara, Yansen TP turut mengungkapkan untuk titel juara yang diraih bukan akhir melainkan sebagai pemantik semangat untuk terus mendalami ilmu Alquran sesuai ajaran kepercayaan masing-masing.

“Meski berlomba bermusabakoh, inti kegiatan ini adalah silaturhami dan persaudaraan. Terima kasih sudah memelihara kekompakan dan sportivitas, bagi yang belum menang tetap berlatih dan semangat. Menang atau kalah bukan tujuan,” terangnya.

Terpisah, Nasrullah, tim pendamping official kafilah Bulungan sekaligus Sekretaris LPTQ Kabupaten Bulungan turut mengungkapkan bahwa tahun ini Bulungan terhitung sudah 8 kali berhasil mempertahankan gelar sebagai sang juara umum tingkat Provinsi Kaltara. Ia mengungkapkan meski demikian masih ada beberapa cabang yang masih menjadi titik kelemahan dan akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan.

“Untuk cabang yang menjadi kelemahan kami akan kami review dan akan diperbaiki, dilakukan edukasi seintens mungkin, setinggi mungkin bagaimana caranya apakah mendatangkan pelatih nasional ke Bulungan atau program rutin digalakkan seperti dulu, koreksi cabang,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah