Kebakaran di Tarakan

Jalan Sempit dan Kerumunan Warga di Lokasi Kebakaran, Jadi Kendala Petugas PMK Tarakan Padamkan Api 

Petugas PMK Tarakan berupaya padamkan api, namun sulitnya medan, karena jalan semit dan banyak warga berkerumun jadi kendala dalam memadamkan api.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ SITI-Istimewa
Api saat menyambar rumah warga RT 21 Jembatan Bongkok Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kota Tarakan, Kamis (29/6/2023). 

"Apalagi dengan kerumunan massa begitu padat sedikit menyulitkan. Kami memaklumi masyarakat berkerumun dalam rangka sebenarnya sebagian ingin membantu tapi sebagiannya lain dalam kondisi kepanikan. Kami berharap siapapun kalau terjadi kondisi ini percayakan saja pada petugas kami dan petugas kami akan mengambil langkah dengan cepat dan tepat," ungkapnya.

Baca juga: Tiga Korban Kebakaran di Kelurahan Karang Anyar Pantai Alami Luka, Satu Dilarikan ke RSUD Jusuf SK 

Untuk total estimasi waktu dihabiskan sampai pukul 12.46 WITA dari pukul 10.40 WITA sampai pendinginan kurang lebih dua jam. "Kalau dilihat api besar kira-kira baru bisa terkendali sekitar pukul 12.00 WITA. Itu dari pukul 10.27 WITA. Memang agak berat tadi alhamdulillah bisa dikendalikan mudahan padam," harapnya

Hari ini total 35 personel dikerahkan dari PMK dan Pertamina 10 personel serta relawan PMK cukup banyak dan sudah disiapkan dilatih membantu. "Ketika mereka memegang nozle kami biarkan saja karena sudah terlatih tapi bagi masyarakat lain yang belum terlatih kami larang. Karena nanti akan membahayakan keselamatan dirinya," beber Eko.

Ia mengakui unit suplai air tak terhitung berapa kali bolak balik mengisi air ke truk tangki karena sempat hampir terjadi krisis air namun tidak sampai mesin padam.

Api saat menyambar rumah warga RT 21 Jembatan Bongkok Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kota Tarakan, Kalimanta Utara Kamis (29/6/2023).
Api saat menyambar rumah warga RT 21 Jembatan Bongkok Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kota Tarakan, Kalimanta Utara Kamis (29/6/2023). (TRIBUNKALTARA.COM/ SITI- Istimewa)

" Tapi kondisinya memang sudah kritis dan suplai air sudah datang. Kamj juga sempat koordinasikan dengan PDAM segera nambah suplainya. Kebetulan tidak ada air pasang, kalau ada air pasang barangkali bisa menghisap air yang ada di laut melalui pompa portable kita," ujarnya.

Seingat Eko, selama 2023 sejauh ini kebakaran terbesar dan diharapkan jangan sampai terulang. Dan sekali lagi ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved