Jemaah Haji Meninggal
Keluarga Almarhumah Hj Sumarni Sempat Video Call, Faizal: Beliau Pesan Doakan Ibu
Tampak suasana duka menyelimuti rumah almarhumah Hj Sumarni, jemaah haji Tarakan yang meninggal dunia di Jeddah, Arab Saudi, Kamis 13 Juli 2023.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Isak tangis haru kegembiraan mewarnai kedatangan jemaah haji Tarakan, Kalimantan Utara yang selamat kembali ke Tanah Air usai berjuang menunaikan ibadah haji tahun ini.
Beda halnya suasana di kediaman almarhumah Hj Sumarni Binti Supri Laimbang, seorang jemaah haji Tarakan yang meninggal dunia di Jeddah, Arab Saudi.
Tampak terlihat suasana duka menyelimuti rumah almarhumah Hj Sumarni Binti Supri Laimbang yang berada di RT 55 Jalan Aki Balak Kelurahan Karang Anyar, Tarakan. Silih berganti kerabat berdatangan untuk mencusungkawa kepada anak-anak almarhumah.
Almarhumah Hj Sumarni Binti Supri Laimbang meninggalkan delapan anak dan ibu kandung. Kepada awak media di tengah kondisi berduka, Faizal, anak kedua almarhumah menceritakan bagaimana awal mula mendapat kabar kepergian sang ibunda.
Baca juga: Koper Almarhumah Hj Sumarni Ikut Penerbangan Kloter 5, Jemaah Haji Tarakan Tiba Siang Ini
Faizal mengungkapkan, memang saat dari hotel menuju bis tujuan bandara Jeddah, sudah ada penanganan sebelumnya dari petugas medis. Kemudian selanjutnya diakui Faizal, kondisi ibundanya kembali sehat.
"Lalu pada saat bis mau ke bandara, sempat ibu menyampaikan ke adiknya, Tante saya, memang disampaikan udah sesak dan kami video call, saya bilang semangat mah, selangkah lagi saya bilang saat itu," kenang Faizal, anak kedua almarhumah.
Kemudian ia juga merasakan kondisi sang bunda kembali normal. Sampai akhirnya di bandara kembali diperiksa.
"Nah saya baru dapat informasinya pada saat pengecekan kesehatan itu di hari mau terbang ke Balikpapan. Adik mama saya yang informasikan ini sudah pasang oksigen, juga dari pihak kesehatan ikut kasih kabar," aku Faizal.
Karena tak ada perkembangan, lanjutnya, maka langsung dirujuk ke Rumah Sakit King Abdullah Jeddah.
Baca juga: BREAKING NEWS Satu Jemaah Haji Tarakan Meninggal Dunia di Rumah Sakit King Abdullah Jeddah
"Jadi ibu sudah ada di bandara, pengecekan mau berangkat ke Embarkasi Haji Balikpapan. Ada informasi delay, ibu saya ditahan di klinik bandara ditahan tiga jam gak ada perubahan, langsung dirujuk, teman-teman kloter langsung berangkat. Yang menemani ibu saya ada petugas di sana," ungkap Faizal.
Sementara itu, tantenya bersama jemaah haji lainnya ikut melanjutkan perjalanan terbang ke Balikpapan.
"Saya dapat kabar tadi malam setelah salat Isya. Tapi saya tanyakan waktunya itu jam 10.58 waktu Arab Saudi," ungkap Faizal.
Selama hidup, memang almarhumah memiliki riwayat penyakit. Dan saat itu sudah menjalankan pengobatan operasi dan dinyatakan sembuh.
Namun saat sebelum keberangkatan memang dalam kondisi sehat dan bugar. Jika tidak sehat tentulah tak bisa diberangkatkan.
Sebagai seorang anak, ia mengakui sangat syok lantaran hanya berbeda beberapa jam sesudah video call. "Sebelum mau lanjut ke bis, kami biasa video call sempat sempatkan. Semangat dan sehat sekali. Tapi ya takdir berkata lain, untuk kopernya Kemenag yang atur semua," akunya.

Sampai malam tadi, termasuk ketua keloter juga ikut kaget dan tak percaya karena ibunya disangka akan menyusul di kloter berikutnya. "Bunda selalu pesan doakan mama. Setiap kali video call itu yang kami ucapkan. Sebelum mereka berangkat ke Jeddah kemarin. Memang kemarin kami pesankan kursi roda juga. Selama di sana informasinya ada beberapa kegiatan pakai kursi ada juga tidak," akunya.
Terakhir video call sang bunda sedang duduk santai di kamar bersama saudara. Almarhumah sendiri mendaftar haji dari 2011 lalu. Dan seharusnya berangkat di 2020. Namun karena Covid-19, akhirnya tertunda dan baru tahun ini bisa berangkat.
"Kalau umur ibu 63 tahun. Kurang lebih 12 tahun baru berangkat. Tapi kalau seharusnya berangkat 2020 jadi nunggunya 9 tahunan," terangnya.
Almarhumah dimatanya adalah sosok ibu pejuang untuk 8 anaknya. "Beliau kalau sakit gak mau repotkan anaknya. Dari bapak duluan pergi. Jadi ibu dua kali berkeluarga sama suami pertama anak empat, dan yang kedua empat orang. Jadi 8 saudara. Saya umur 4 tahun bapak meninggal," ujar Faizal.
Kemudian lanjutnya, semasa hidup sang bundanya dulunya mengerjakan apa yang bisa dikerjakan agar bisa menghidupi anak-anaknya.
"Didikan ibu, ibu sangat memanjakan anaknya. Tidak mau lihat anaknya sakit. Istilahnya dia rela nda makan asal anaknya tidak makan," kenangnya.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Almarhumah Hj Sumarni di Jeddah, Sempat Alami Sesak Napas
Ketua Kloter 4 Jemaah Haji Tarakan, Drs. H. Abdul Basith mengatakan kondisi kesehatan almarhumah saat di Arab Saudi memang naik turun.
"Empat hari menjelang kita pulang ke Jeddah dia drop," terang Abdul, Kamis (13/7/2023).
Abdul melanjutkan, saat kesehatannya menurun almarhumah di tangani oleh dokter dan kondisinya pun membaik dan sudah bisa mengkonsumsi makanan. "Namun, saat sudah berada di bandara Jeddah ia kembali mengalami sesak nafas dan harus dilarikan ke rumah sakit," ungkapnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Sebelum ke Balikpapan, Almarhumah Sempat Video Call, Sosok tak Pernah Mengeluh dan Pekerja Keras |
![]() |
---|
47 Jemaah Haji Tiba di Tarakan Kalimantan Utara, 2 Meninggal Dunia, Pj Wali Kota Turut Belasungkawa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Jemaah Haji Tarakan Meninggal Dunia saat Tiba di Balikpapan, Keluarga Langsung Jemput |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Almarhumah Hj Sumarni di Jeddah, Sempat Alami Sesak Napas |
![]() |
---|
Koper Almarhumah Hj Sumarni Ikut Penerbangan Kloter 5, Jemaah Haji Tarakan Tiba Siang Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.