Penipuan Berkedok Toko Emas
Cerita Korban Penipuan Emas di Balikpapan, Beli Cincin Emas buat Tabungan Kini Pudar jadi Silver
Cerita sedih dialami para korban penipuan emas yang dilakukan pasangan suami istri ( pasutri) di Balikpapan. Beli cincin emas buat tabungan kini pudar
TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN – Cerita sedih dialami para korban penipuan emas yang dilakukan pasangan suami istri ( pasutri) di Balikpapan. Beli cincin emas buat tabungan kini pudar jadi silver.
Markas Polresta Balikpapan mendadak didatangi warga yang sebagian besar ibu-ibu, Sabtu (29/7) siang kemarin.
Mereka mengaku korban penipuan dari pemilik toko emas GS yang berlokasi di Batu Ampar, Balikpapan Utara.
Ibu-ibu ini antusias saat mengetahui polisi berhasil menangkap pasutri yang disangka melakukan penipuan.
Sedari siang, mereka menunggu ingin melihat wajah para tersangka, yakni pasutri, GV (34) dan FB (31), di Polresta Balikpapan.
Baca juga: Kisah Wati, Korban Penipuan Emas di Balikpapan, Menabung buat Masa Depan Anak, Jutaan Rupiah Hilang
Salah satu korban, Wati (46) yang datang bersama anaknya tampak memperhatikan pasutri tersebut.
Selepas kedua tersangka kembali digiring menuju sel tahanan, perempuan paruh baya itu tiba-tiba menangis.
Kepada TribunKaltim.co, Wati bercerita bahwa dirinya sengaja membeli emas sebagai tabungan.
Kebetulannya, dia tinggal tidak jauh dari toko emas GS di Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Balikpapan.
Dari penghasilannya sebagai buruh rumah tangga serabutan, membuatnya harus menabung secara perlahan dan nominal yang tak banyak.
"Setelah agak cukup, baru saya belikan emas di sana," ujar Wati di Polresta Balikpapan, Sabtu (29/7).
Seperti korban lainnya, emas berbentuk cincin yang dia beli, rupanya memudar dan bahkan hampir berwarna silver.
Namun dia sempat tak berdaya untuk memprotes hal tersebut.
Baca juga: Dikabarkan Berbadan Dua, Tersangka Perempuan Penipuan Emas di Balikpapan Diperlakukan Khusus
Emas tersebut padahal ia niatkan untuk tabungan pendidikan masa depan anaknya yang kini sudah menginjak bangku SD.
"Tapi ternyata palsu, saya sampai demam, sakit-sakitan uang saya hilang," kata Wati sambil sesenggukan.
Setelah tersangka berhasil tertangkap, Wati mengaku lega.
Sementara untuk emas yang dia beli, bakal diserahkan kepada pihak kepolisian sebagai barang bukti.
"Mau dipakai malu, disimpan juga nggak jadi duit. Ya, jadi pegangan barang bukti aja," kata Wati.
Korban Penipuan Bertambah
Jumlah korban penipuan emas ini diperkirakan terus meningkat.
Korban yang semula belasan orang, terkini sudah mencapai ratusan orang dari berbagai daerah.
Baca juga: Berdalih Banyak Pemesan, Pemilik Toko Emas GS Kewalahan hingga Mengakali Pembeli dengan Emas Leburan
Salah seorang korban berinisial RI yang mengkoordinir para korban lainnya mengatakan, jumlah korban sejatinya relatif rumit untuk dipastikan.
"Soalnya setiap hari ada aja korban lain yang masuk, jadi agak susah mau ditotalin. Sebagian juga mereka melapor sendiri," ungkap RI, Jumat (28/7).
Demikian juga perihal total kerugian. Hingga Jumat lalu, nominal kerugian yang sudah terdata berkisar Rp 64 juta dari hasil akumulasi korban 16 orang.
Kata RI, total kerugian tersebut berdasarkan perhitungan awal saat melaporkan pemilik toko GS ke aparat berwajib.
"Kalau sekarang ini yang terdata korbannya sudah ada 127 orang, cuma total kerugian belum dipastikan," ucap RI.
Secara kalkulasi, rata-rata korban mengalami kerugian sekitar Rp 4 juta per orang. (m19)
| Pemilik Ruko di Balikpapan TKP Penipuan Emas Ikut Diperiksa Polisi, Sebut Pelaku Kabur Tanpa Izin |
|
|---|
| Korban Penipuan Emas di Balikpapan Tersebar di Kaltim, Polisi Bakal Usut Aliran Dana Hasil Kejahatan |
|
|---|
| Akhir Pelarian Pasutri Tersangka Penipuan Emas di Sampit: Jualan Lalapan buat Ganti Uang Korban |
|
|---|
| Kisah Wati, Korban Penipuan Emas di Balikpapan, Menabung buat Masa Depan Anak, Jutaan Rupiah Hilang |
|
|---|
| Dikabarkan Berbadan Dua, Tersangka Perempuan Penipuan Emas di Balikpapan Diperlakukan Khusus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/korban-emas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.