HUT Kemerdekaan RI di Kaltara

Begini Makna HUT RI Ke-78 Bagi Veteran di Malinau, Pilih Pemimpin yang Lestarikan Sejarah

Veteran di Malinau ikuti upacara peringatan HUT ke-78 RI. Mereka mengajak memilih pemimpin yang meneruskan apa yang diwariskan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO Polres Malinau
Upacara Peringatan HUT Ke-78 oleh Bupati, DPRD dan FKPD Malinau di Desa Long Ampung Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (17/8/2023). 

TRIBUNKALTARA.CO., MALINAU - Tahun 2024 akan menjadi tahun-tahun sibuk suksesi kepemiminan di level pusat, provinsi hingga daerah, terkhusus di Malinau Kalimantan Utara.

Refleksi 78 Tahun kemerdekaan RI, veteran di Malinau menyampaikan sejumlah pesan jelang tahun politik 2024 mendatang.

Bagi eks pejuang pembela kemerdekaan, memilih pemimpin, wakil rakyat di Malinau secara khusus menjadi bentuk perjuangan masa kini.

Baca juga: Eks Pejuang Indonesia Minim Perhatian Daerah, Ketua LVRI Malinau: 15 Tahun Lagi Veteran Punah

- Memilih Pemimpin yang Tepat, Sebagai Bentuk Perjuangan Masa Kini

Bagi Ketua LVRI Malinau, Gisso Narsto Buing (68), Pekerjaan rumah bagi penerus pasca kemerdekaan adalah meneruskan apa yang sudah diwariskan.

Diantaranya adalah dengan memilih figur, wakil rakyat dan pemimpin yang tepat. Memilih sosok yang memikirkan kemaslahatan bangsa.

"Momen ini juga jadi momen kita berfikir sejenak. Tidak lagi soal angkat senjata seperti kami kala muda dulu. Salah satunya soal pilihan politik, kaum muda sekarang perlu cerdas menentukan. Kebetulan tahun depan sudah pemilihan,"ungkapnya, Kamis (17/8/2023).

Gisso menerangkan, terkhusus untuk bagi Kabupaten Malinau. Masyarakat perlu mengevaluasi figur yang tepat duduk sebagai pemimpin maupun wakil rakyat.

Baca juga: Cerita Veteran Malinau Menangis Kenang Masa Lawan Penjajahan, Situs dan Landmark Hilang

- Kaum Muda Harus Berani Bersuara

Bagi Saleh Busma, Veteran yang tahun ini tepat berusia 78 tahun, seusia kemerdekaan RI, generasi penerus harus turut andil menjalankan fungsi kontrol.

Kontrol sosial terutama di Malinau, bukan hak ekslusif dewan. Masyarakat terutama pemuda harus berani bersuara atas kebijakan yang tidak pro masyarakat.

Kritik adalah model kemerdekaan berpendapat. Yang akhirnya menjadi sekolah yang mendewasakan pemimpin.

"Pemimpin atau wakil masyarakat adalah manusia biasa. Orang muda harus berani menyatakan benar jika itu benar. Dan salah jika itu salah. Apa yang ditakutkan sekarang. Kita ini sudah merdeka, bukan macam dulu," Katanya tegas.

Salah satu sifat-sifat pemimpin menurut Saleh Busma adalah mereka yang menghargai asal usul. Mengenang dan melestarikan sejarah.

Veteran Pembela Kemerdekaan asal Malinau, Kalimantan Utara, Gisso Narsto Buing (68), Saleh Busma (77) dan Ismail Kating (83) Kamis (17/8/2023)
Veteran Pembela Kemerdekaan asal Malinau, Kalimantan Utara, Gisso Narsto Buing (68), Saleh Busma (77) dan Ismail Kating (83) Kamis (17/8/2023) (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Memilih Pemimpin Pro Masyarakat Bagian Perjuangan Masa Kini

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved