Kebakaran di Pamusian
Demi Selamatkan Rumah, Sitorus Ikhlaskan Rusak Atap, Sakit Jantung Tetap Nekat Bantu Padamkan Api
Rumah terakhir nyaris dilalap si jago merah di RT 29 adalah rumah milik Bapak M Sitorus. Ia sudah mengikhlaskan jika rumahnya juga dirambat api.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Rumah terakhir nyaris dilalap si jago merah di RT 29 adalah rumah milik Bapak M Sitorus.
Ia sudah mengikhlaskan barang-barang dalam rumah jika rumahnya juga mendapat rambatan api dari tetangga sebelah.
Kejadiannya sendiri seingatnya di pukul 14.40 WITA, dan saat mendengar teriakan tetangga langsung keluar.
“Saya langsung selamatkan surat-surat rumah saja, kalau barang lain terserahlah, yang penting surat-surat penting ini. Kalau harta lain bisa dicari. Kami sudah pasrah, jadi semua surat taroh di bag bawa keluar diamankan,” ujar M Sitorus.
Baca juga: Cerita Kebakaran di Tarakan, Sempat Terdengar Anak Memanggil Ibunya, Berikut Keterangan Saksi Mata

Meski demikian dengan jeda kurang lebih setengah jam ia masih bisa membawa keluar barang di dalam rumah seperti barang elektronik, kemudian tilam dan kasur serta sejumlah perabotan lainnya.
“Itu dibantu warga, karena saya posisi bantu menyiram. Saya sudah tidak tahu, orang-orang di sini yang keluarkan semua,” aku..
Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi rambatan tak terjadi dari sebelah, akhirnya bagian atap rumah atau bagian seng dirusak dan dilepas sampai di area belakang.
“Ya mana baiknya saja, itu mencegah daripada habis semua,” ujarnya.
Ia mengakui sudah tinggal di RT 29 Kelurahan Pamusian sejak 2003 lalu dan ini kebakaran pertama kali terjadi di wilayahnya. Ia berharap taka da lagi kebakaran berikutnya.
“Ini pertama kali. Kalau setahu saya rumah di bawah saya lihat waktu kami menyiram itu, yang punya rumah tidak ada, kalau ada pasti di luar, itu saja,” akunya.
Pemilik rumah lanjutnya diketahui berada di Juata dan yang tinggal di rumah sebelah adalah anaknya.
Ia tak tahun apakah ada barang diselamatkan karena ia fokus membantu menyiram.
Baca juga: Update Terkini Kebakaran di Tarakan, Dua Rumah Hangus dan 4 Terdampak, PMK Ungkap Kendala Pemadama

“Istri saya yang kepikiran bawa surat-surat ke atas, sama motor dibawa keluar,” cetusnya.
Ia menambahkan, ia sebenarnya memiliki riwayat penyakit jantung. Dan sempat mengalami kelelahan karena posisinya panic dan ikut menyiram api.
“Kita tidak tega melihat, jadi siram dari samping, api belum terlalu besar tadi itu, cuma begitu istri saya melihat nyiram, saya langsung ditarik ke atas sana, sudahlah kalau mau habis habislah rumah, yang penting barang penting sudah diselamatkan, yang diutamakan kesehatan,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.