Berita Bulungan Terkini

Akhir Bulan Safar, Warga Bunyu Gelar Tradisi Tolak Bala

Ratusan warga Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara memenuhi pantai Tanjung Arang, gelar tradisi tolak bala, Rabu terakhir di Bulan Safar.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Cornel Dimas Satrio
Ho/Prokopim_bulungan
Bupati Bulungan, Syarwani menghadiri acara tradisi tolak bala bersama warga Bunyu, Rabu (13/09/2023). (Ho/Prokopim_bulungan) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SEL0R - Ratusan warga Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) memenuhi pantai Tanjung Arang di wilayah kecamatan itu, Rabu (13/09/2023).

Warga dengan khusyuk mengikuti doa bersama, yang merupakan rangkaian dari tradisi tolak bala yang digelar tiap tahun.

Ya, tradisi tolak bala digelar di hari Rabu terakhir di Bulan Safar (penanggalan hijriyah).

Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama hadir dalam acara tradisi ini.

Hadir langsung turut mengikuti tradisi tahunan setiap akhir Bulan Safar ini, Bupati Bulungan, Syarwani.

Kepercayaan masyarakat pada Rabu terakhir Bulan Safar, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 27 Bulan Safar 1445 H, atau tanggal 13 September 2023, Allah SWT menurunkan 320 ribu macam bala’ (musibah) dalam satu malam.

warga Bunyu tolak bala di bulan Safar 140923
Bupati Bulungan, Syarwani menghadiri acara tradisi tolak bala bersama warga Bunyu, Rabu (13/09/2023). (Ho/Prokopim_bulungan)

Baca juga: Gelar Tradisi Tolak Bala, 10 Ribu Ketupat Akan Dihidangkan Peringati Penutup Bulan Safar di Malinau

Oleh karena itu, masyarakat, utamanya umat Islam disarankan melakukan sholat sunah, berdoa dan melaksanakan berbagai amalan lainnya agar terhindarkan dari musibah.

Dalam kesempatan itu, bupati menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan yang sudah menjadi tradisi leluhur dan para orangtua. Yaitu membaca doa tolak bala sekaligus doa selamat.

“Ini dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Bulungan termasuk di wilayah pesisir,” ujar Bupati.

Baca juga: Tak Lepas dari Nuansa Islam, Begini Makna Ketupat dalam Ritual Tolak Bala Bulan Safar Suku Tidung

Ditambahkan, selain pembacaan doa, adapula tradisi bagi ibu yang melahirkan di Bulan Safar maka bayinya juga ditimbang bersama sayur maupun buah-buahan.

Tradisi ini dimaksudkan agar anak yang lahir di Bulan Safar memiliki keseimbangan dan kecukupan, menghilangkan kebiasaan buruk anak, serta agar anak tersebut tumbuh dan berkembang. Dengan taat beragama serta taat kepada orangtua.

“Kegiatan ini sangat baik agar kita senantiasa berdoa, meminta kepada Allah SWT, meminta perlindungan, diberikan kesehatan, serta dijauhkan dari segala mara bahaya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,” imbuhnya.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved