Kaltara jadi Perlintasan Narkoba, 600 Kg Barang Bukti Sabu Diungkap Polisi Selama 2022-2023

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN – Peredaran narkotika di Kalimantan Utara (Kaltara) kian mengkhawatirkan. Tak terkecuali di Bulungan.

Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha membeberkan data barang bukti narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang berhasil diamankan polisi sejak periode 2022-2023.

Dalam dua tahun terakhir, Polda Kaltara mencatat 600 lebih kasus narkoba di Kaltara.

Sedangkan barang bukti narkoba yang berhasil diamankan Polda Kaltara kurang lebih 600 kilogram atau setengah ton lebih sabu-sabu.

Kapolresta Bulungan mengungkapkan, wilayah Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara lain (Malaysia), menjadi kawasan perlintasan peredaran narkoba. Utamanya menjadi jalur pengiriman, baik ke wilayah Sulawesi, maupun ke Kalimantan Timur (Kaltim).

"Ada beberapa jalur perlintasan narkoba di Kaltara. Di antaranya, jalur laut, dari Malaysia - Nunukan - Tarakan, kemudian ke Sulawesi. Jalur lain, dari Malaysia - Nunukan, Sei Ular, Sebuku - Malinau - Bulungan - Samarinda - Balikpapan. Dan masih ada jalur-jalur tikus lain yang sulit terdeteksi," ungkap Agus Nugraha saat deklarasi kampung bebas narkoba bersama bupati dan jajaran forkopimda Bulungan di Perum Korpri, Tanjung Selor, Kamis (14/09/2023).

Baca juga: Perum Korpri Kelurahan Tanjung Selor Hilir Jadi Pilot Project Kampung Bebas Narkoba di Bulungan

Melihat banyaknya pengungkapan narkoba, berikut besarnya barang bukti yang diamankan, Kapolresta Bulungan menilai, kondisi ini sangat mengkhawatirkan.

Meski sebagai daerah perlintasan, menurutnya, tidak menutup peredaran narkoban di wilayah ini juga sangat besar. Tak terkecuali di Kabupaten Bulungan.

"Sesuai data kami, prevalensi pengguna narkoba di Bulungan, terus mengalami peningkatan tiap tahun," ujarpnya.

Keterbatasan personel dan kemampuan, menjadi faktor Polri belum bisa meng-cover dan menindak kejahatan narkoba secara konprehensif.

Untuk itu, lanjutnya, dukungan masyarakat sangat diharapkan dalam mencegah dan memberantas peredaran narkoba di wilayah Kalimantan Utara.

"Betapa sulitnya narkotika  itu, TKP di sini, sudah dibawa ke mana-mana. Juga peredaran di Tarakan mencapai 42 paket total 5 gram dikonsumsi. Akhirnya kita turun juga agar tidak ada pasar yang bisa dipandang publik ada pembiaran dari aparat," ucap Agus Nugraha.

Tanjung Selor Hilir Rawan

Khusus di Kabupaten Bulungan, Kapolresta menyebut, wilayah Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjung Selor sebagai kawasan paling rawan peredaran narkoba.

Ada beberapa faktor, Tanjung Selor Hilir rawan narkoba. Di antaranya, kepadatan penduduk, kemudian keberadaan pelabuhan, juga kompleksitas sosial lainnya di wilayah kelurahan dengan penduduk terpadat di Bulungan ini.

Guna menanggulangi peredaran narkoba, polisi lebih intens melakukan upaya pencegahan, dan penindakan. Termasuk memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat.

'Upaya pencegahan kita, salah satunya dengan membentuk kampung bebas narkoba, seperti yang dilakukan hari ini. Karena keterlibatan masyarakat sangat kita butuhkan dalam mencegah dan memberantas narkoba," ungkap Agus Nugraha.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official