Ada Pembangunan Jalan Penghubung, Jembatan Salimbatu Ditutup hingga Akhir Tahun Ini

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Pemkab Bulungan, mengalokasikan anggaran untuk pembangunan oprit atau jalan penghubung atau bahu jembatan pada Jembatan Salimbatu di Kecamatam Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Kalimantan Utara.

Pengerjaan oprit dimulai pada bulan ini. Untuk kelancaran kegiatan pembangunan, serta mempercepat pengerjaan, akses Jembatan Salimbatu yang menghubungkan ke Desa Salimbatu itu, untuk sementara ditutup.

Bupati Bulungan Syarwani, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penutupan sementara jembatan Salimbatu. "Ya, kita lakukan penutupan sementara. Supaya pekerjaan bisa berjalan lancar, dan untuk percepatan. Karena mengingat waktu, tinggal tiga bulan lebih," ungkap Syarwani.

Dikatakan, penutupan dilakukan mulai 18 September hingga 31 Desember 2023. "Kita tutup, juga untuk keselamatan warga. Karena berbahaya juga, kalau lalulalang orang," jelas Syarwani.

Baca juga: Perpendek Rute dari Tanjung Selor, Dinas PUPR Perkim Kaltara Rencanakan Bangun Jembatan ke Salimbatu

Selama jembatan ditutup, akses sementara untuk kendaraan mobil bisa lewat jalan poros Kelubir - Jalan Trans Kalimantan. Sementara untuk kendaraan roda dua atau motor, akan diaktifkan kembali perahu penyebrangan.

Lebih jauh bupati mengatakan, untuk pengerjaan oprit jembatan Salimbatu, Pemkab Bulungan mengalokasikan anggaran sebesar kurang lebih Rp 7 miliar.

"Itu (Rp 7 miliar) untuk mengerjaan oprit di dua sisi jembatan. Juga termasuk jalan pendekat ke jembatan," ungkap Syarwani lagi.

Dikatakan, pembangunan oprit jembatan sangat penting. Selain untuk pengamanan jembatan sendiri, juga untuk keselamatan pengguna pengendara yang melintas.

Baca juga: Pemkab Bulungan Anggarkan Rp 10 Miliar, Bangun Jembatan dan Perbaikan Jalan Salimbatu-Tanjung Palas

Ia menambahkan, pengerjaan oprit ditarget bisa selesai pada akhir tahun anggaran atau 31 Desember nanti.

"Meski pekerjaannya dikebut, saya minta kepada pihak pelaksana kegiatan untuk tetap mengutamakan kualitas konstruksi. Jangan sampai karena mengejar target, dikerjakan asal-asalan. Tetap utamakan kualitas, karena ini juga berkaitan dengan keselamatan," imbuh Syawani.

(*)

Penulis: Edy Nugroho