Berita Tarakan Terkini

Sebut 100 Orang Lebih Kumpul, Pencuri Solar di Tarakan Dihakimi Massa, Ketua RT Beber Kronologi

Ketua RTkronologis penangkapan pelaku yang diduga hendak mencuri solar milik salah satu warganya dan pelaku saat dihakimi massa yang emosi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DOKUMENTASI ISTIMEWA WARGA TARAKAN
Warga pesisir Selumit Pantai saat berkumpul di rumah Ketua RT 18 dan pelaku saat dijemput kepolisian untuk menghindari amukan massa lebih parah, Sabtu (16/9/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Ketua RT 18 Husain Hamid menceritakan bagaimana kronologis penangkapan pelaku yang diduga hendak mencuri solar milik salah satu warganya dan pelaku nyaris tinggal nama jika tak segera diamankan masuk ke dalam rumah Ketua RT 18.

Kejadian pencurian sendiri diperkirakan pukul 21.00 WITA.

Ia posisi sedang berkumpul dengan bapak-bapak di RT 18 untuk persiapan ronda.

Kemudian mendengar ada teriakan salah satu warganya mengapa masih berkumpul di sana.

Baca juga: Asyik Isap Sabu, Warga Tana Tidung Diamankan, Penjual Masih Diburu Tim Satreskoba Polres Tarakan

“Jadi ada warga teriak ayok kenapa kumpul di situ semua, itu di belakang ada pencuri ditangkap.

Jadi kami lagi asyik kumpul mau ke Poskamling berhamburan dan ketika kami berkumpul ada yang berteriak bahwa pelaku ada di belakang rumahnya Pak RT orang itu diseret sama warga,” ungkap Husain Hamid, Ketua RT 18.

Dan motor yang dibawa pelaku ada di gang sebelah dan diseret juga dibawa ke rumah miliknya.

Saat sudah tiba di kediamannya, Husai melihat sudah banyak massa berkumpul mencapai 100 orang bahkan diperkirakan lebih karena warga berkumpul dari semua sisi dan arah dari berbagai RT di pesisir Selumit Pantai.

“Informasi cepat tersiar, makanya massa langsung kasih bogem pelaku ke dinding rumah sampai dinding rumah jadi korban.

Hanya sempat ada salah satu warga besar orangnya langsung bawa masuk pelaku ke rumah, kebetulan ada anak saya polisi juga di rumah langsung mereka amankan sama beberapa warga minta jangan dipukul,” aku Husain Hamid.

Ia juga khawatir karena warga terlalu banyak di sana malam tadi sehingga berinisiatif segera menyuruh anaknya menelpon kepolisain meminta bantuan untuk dibawa ke kepolisian.

“Sama anak saya yang polisi telpon ke Polres, karena dia tidak bisa layani warga ini banyak sekali orang emosi.

Tapi dalam rumah sempat dibogem, berdarah wajahnya itu, masih berhasil warga masuk kami tidak bisa tahan karena terlampau banyak warga masuk,” akunya.

Dan bukan hanya warganya melainkan warga dari beberapa RT lainnya ikut ke sana.

Bahkan ada yang sampai manjat ke untuk bisa tembus ke dalam rumah demi memberikan ‘jatah’ untuk pelaku.

“Dinding rumah itu ada yang berlubang bekas tendangan warga yang emosi mau tendang pelaku tembus ke dinding jebol, begitu juga yang di bagian atas kepalanya pelaku dihantamkan ke dinding rumah itu, kepalanya pelaku dipegang sama warga sambil dijaga jangan memukul tapi banyak orang jadi tidak bisa, langsung kepalanya dihentak ke dinding, makanya retak itu dinding kan berbahan plywood,” paparnya.

Barulah pukul 23.00 WITA, kepolisian tiba langsung mengamankan pelaku.

Jika menggunakan motor, ia tak bisa menjami keselamatan pelaku sehingga personel kepolisian datang menggunganakn mobil mengamankan pelaku.

“Sekitar jam itulah, saya pesan, kalau bawa motor, mati itu orang, warga sudah berkerumun.

Motor tidak bisa jalan, warga itu ditarik orang, jadi bawa mobil patrol masuk, itupun tidak lancar masuk karena banyak motor,” paparnya.

Baca juga: Tiga Speedboat Reguler Pagi Rute Nunukan-Tarakan Muat 105 Penumpang dari Pelabuhan Liem Hie Djung

Akhirnya tiba di depan rumah warga masih berusaha menghajar pelaku karena saking emosinya mengingat enam kali kasus teror percobaan membakar dan insiden penyiraman minyak di pesisirr Selumit Pantai di beberapa RT kemarin.

Husain Hamid melanjutkan, pelaku tidak sempat ditanya pihaknya karena banyak warga dan cukup ribut.

Namun oleh infoormasi yang dihimpun, pengakuan pelaku tinggal di depan 613 kemudian berganti tinggal di Sebengkok bahkan mengaku warga RT 18.

“Tapi tidak pernah saya lihat, yang jelas bukan warga saya. Dia pakai baju merah atau oranye,” akunya.

Emosi warga diluapkan kepada pelaku lantaran pelaku juga informasinya diduga mirip dengan orang yang pernah atau semapt dilihat warga melakukan teror di Selumit Pantai.

“Warga sampai manjat mau memukul saking emosinya.

Sedangkan dalam mobil saja, warga masih memukul sampai dua kali tembakan polisi ke udara untuk peringatan itu,” paparnya.

Ia membenarkan selama ini warga pesisir sudah sangat geram, akibat ulah pelaku teror.

Seandainya tadi malam tidak masuk dalam rumah, kemungkinan pelaku mati.

“Permasalahannya warga emosi karena teror pembakaran rumah ini masih dikejar pelakunya.

Ini warga teriak jangan dilepaskan tahan saja mobilnya, sampai motor pelaku dihancurkan dilempar ke laut, tapi sudah kembali diangkut pas sudah sepi dan kami kasih naik, ada reserse di situ 8 orang, mereka bawa ke Polres Tarakan,” jelasnya.

Berkaitan temuan narkotika pihaknya belum bisa memastikan karena kondisi orang banyak saat itu.

Yang jelas ia sudah berusaha menghindarkan warganya jangan sampai main hakim sendiri apalagi sudah dibawa masuk ke dalam rumah RT.

Sehingga ia cukup memaklumi warganya yang sudah kepalang emosi atas pelaku pencurian.

Informasinya pelaku berbaju merah ketahuan ingin mencuri solar milik warganya.

“Awalnya, anaknya Pak Usman lihat, jadi satu jam datang lagi pakai motor karena sempat pergi, pas kembali anak-anak lihat teriak itu tadi yang mau curi, dan mereka langsung pukul pelaku.

Jadi istri Pak Usman bialng jangan dipukul bawa ke rumah Pak RT saja, nah sementara dibawa ke rumah saya, warga teriak ke kami kenapa kumpul di situ ada pencuri di sana jadi berhamburan kami ke rumah saya, saya langsung ke rumah tunggu di rumah, posisi saya lagi mau meronda,” paparnya.

Ia melanjutkan di wilayah kerjanya sendiri sudah melakukan ronda rutin 15 hari terakhir sampai hari ini.

Ia belum bisa memastikan sampai kapan ronda selesai.

Ronda di wilayahnya dilaksanakan bergilir.

“Kalau warga saya ada 8 orang kadang 6 orang dan 7 orang.

Baca juga: Lowongan Kerja PT MItra Sarana Membangun Penempatan Tarakan, Kaltara, Cek Persyaratannya

Tergantung bapak-bapak yang sanggup ada juga yang melaut.

Kemauan kami sampai aman dan tergantung masyarakat, karena kemarin rapat setuju ronda. Ini dalam rangka pemilu juga was-was kita isu-isu begini,” tukasnya.

Sementara itu pihak Kasat Reskrim Polres Tarakan yang dikonfirmasi media belum memberikan keterangan secara resmi. Kasi Humas Polres Tarakan, Anita masih akan menghimpun informasi detail dari Kanit Pidum Satreskrim Polres Tarakan agar tidak terjadi simpang siur pemberitaan.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved