Berita Kaltara Terkini

Relokasi Warga di Daerah Rawan Banjir Sembakung Nunukan,  BPBD Kaltara Sebut Tunggu Kesiapan Lahan

Pemprov Kaltara memperkuat langkah mitigasi terhadap bencana banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di provinsi ini.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ HO- Arief
ILUSTRASI - Situasi banjir di Kecamatan Lumbis dan Sembakung hari ini Rabu (21/05/2025), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara ( Kaltara), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), memperkuat langkah mitigasi terhadap bencana banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di provinsi ini.

Salah satu daerah yang menjadi atensi BPBD Kaltara, adalah di Kecamatan Sembakung, Nunukan. Kawasan ini, menjadi perhatian karena kerawanan terhadap bencana banjir yang tinggi.

Strategi utama yang tengah dijalankan adalah relokasi warga dari kawasan rawan banjir ke lokasi yang lebih aman.

Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa menyebutkan, di Kaltara ada tiga daerah aliran sungai (DAS) besar yang menjadi perhatian serius dalam mitigasi bencana.

Baca juga: Libatkan TNI Polri, BPBD Kaltara Lakukan Mitigasi Hadapi Bencana Hidrometeorologi: Didominasi Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa. (tribunkaltara.com)
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Andi Amriampa. (tribunkaltara.com) (TRIBUNKALTARA.COM)

“Di Kaltara sebenarnya ada tiga daerah aliran sungai besar. Yaitu, Sungai Kayan di Bulungan, Sungai Sesayap di Malinau dan di Sembakung yang berada di wilayah Nunukan,” kata Andi dalam wawancara dengan awak media, Jumat (07/11/2025).

Menurutnya, relokasi warga di Sembakung sudah masuk dalam rencana penanganan jangka panjang.

Namun, pelaksanaannya masih menunggu kesiapan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan.

“Kalau di Sembakung memang sudah ada rencana relokasi. Pemda di sana sementara menyiapkan lahannya dulu. Setelah lahannya siap, relokasi bisa segera dilaksanakan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebelumnya pemerintah telah melakukan relokasi warga di Desa Sembakung Atulai.

Dan ini wilayah pertama yang telah direlokasi dan kini dijadikan pilot project relokasi warga terdampak banjir.

“Atulai itu sudah direlokasi. Itu jadi proyek percontohan untuk wilayah-wilayah lain yang sering terdampak banjir,” kata Andi.

Selain relokasi, Andi mengatakan, BPBD Kaltara juga terus mengupayakan berbagai program mitigasi struktural dan non struktural untuk meminimalkan dampak banjir berulang.

“Banyak hal yang kami lakukan, seperti pembangunan bronjong di aliran sungai Sembakung untuk memperkuat tebing dan memperlambat arus air,” ungkapnya.

Baca juga: Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Tarakan, Waspadai Banjir dan Longsor

Langkah lain yang dilakukan adalah mengaktifkan kembali program Desa Tangguh Bencana.

Melalui program ini, masyarakat diharapkan lebih siap dan mandiri dalam menghadapi situasi darurat.

"Jadi upaya pencegahan sampai ke desa-desa, melalui program desa tangguh bencana. Untuk penganggarannya, bisa menggunakan dana desa," imbuhnya.

Penulis: Edy Nugroho 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved