Berita Nunukan Terkini
Harga Rumput Laut di Nunukan Turun Drastis, Petani Keluhkan ke DPRD, Kamaruddin: Itu Bukan Solusi
Petani rumput laut di Nunukan kembali mengeluhkan harga rumput laut yang menurun drastis dari semula Rp42 ribu per Kg menjadi Rp9.000 per Kg.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Petani rumput laut di Nunukan kembali mengeluhkan harga rumput laut yang menurun drastis dari semula Rp42 ribu per Kg (tingkat petani) menjadi Rp9.000 per Kg.
Kenaikan harga rumput laut diikuti dengan naiknya biaya operasional pengangkutan rumput laut.
Keluhan petani rumput laut tersebut dibawa ke dalam rapat dengar pendapat di DPRD Nunukan pada Selasa (26/09/2023), siang.
"Harga rumput laut turun drastis dari Rp42 ribu per Kg menjadi Rp9 ribu per Kg. Biaya operasional juga ikut bertambah. Belum lagi BBM ( Bahan Bakar Minyak), biaya buruh angkut, biaya truk, kontainer, semua ikut naik. Sehingga kami datang minta solusi," kata petani rumput laut, Kamaruddin kepada TribunKaltara.com.
Baca juga: Terekam CCTV Curi Kotak Amal di Pasar Pagi, Pria 20 Tahun Ini Diringkus Polsek Nunukan

Kamaruddin berharap ada penyesuaian biaya operasional pengangkutan dengan situasi turunnya harga rumput laut.
"Kalau harga sudah stabil baru kembalikan seperti semula biaya operasionalnya. Jangan produksi rumput laut yang dikurangi seperti yang disampaikan dalam rapat tadi. Itu bukan solusi," ucap Kamaruddin yang juga Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara (TGUPPD).
Keluhkan Sistem Pengangkutan
Kamaruddin juga mengeluhkan sistem pengangkutan rumput laut ke atas kapal yang harus menggunakan truk di dalam pelabuhan.
Hal itu dinilai menambah beban biaya operasional pengangkutan rumput laut ke atas kapal di tengah anjloknya harga.
Baca juga: Arus Penumpang Tiga Speedboat Reguler Pagi Rute Nunukan-Tarakan Turun Drastis: Hanya Muat 82 Orang
"Jadi rumput laut yang kami bawa menggunakan truk kami tidak bisa langsung ke dalam dermaga pelabuhan. Harus menggunakan truk dalam pelabuhan yang dikelola oleh koperasi. Sehingga harus bongkar muat lagi di dalam pelabuhan pakai truk lain biar bisa diangkut ke atas kapal," ujarnya.
Lanjut Kamaruddin,"Aturan main Pelindo tidak seperti itu. Bayangkan aja biaya buruh Rp8 ribu per karung. Biaya angkutan ke dalam Rp300 ribu per truk. Jadinya tidak efektif dan efisien," tambahnya.
Penulis: Febrianus Felis
DPRD Nunukan Desak SPAM Sebuku Benahi Krisis Air Bersih, Rumah Sakit Terancam Tanpa Pasokan |
![]() |
---|
4 Peserta Lolos Administrasi, Seleksi Calon Dirut Perumda Tirta Nunukan Masuk Tahap Uji Kelayakan |
![]() |
---|
Konflik Lahan Berulang, Wabup Nunukan Kaltara Tekankan Pentingnya Data Dukung Pelepasan Hutan |
![]() |
---|
Pemerataan BBM Satu Harga, Pertamina Bangun Lagi SPBU di Wilayah Perbatasan Krayan Nunukan Kaltara |
![]() |
---|
Isu 'Titipan' dalam Seleksi Calon Dirut Perumda Tirta Taka Nunukan Mencuat: Silakan Saja Berasumsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.