Berita Nunukan Terkini

Relokasi Dua Mesin dari Tarakan, PLN Nunukan Harap Pemadaman Bergilir tak Terjadi Lagi

PLN ULP Nunukan relokasi 2 mesin dari Tarakan untuk mengatasi defisit mesin pembangkit yang menyebabkan padam bergilir sejak Juli hingga Oktober 2023.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis.
Manager PLN ULP Nunukan, Ferry Kurniawan bersama Kapolsek Nunukan Ipda Disco Barasa melihat kondisi satu mesin yang direlokasi dari Kota Tarakan, Sabtu (07/10/2023), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - PLN ULP Nunukan relokasi dua mesin dari Kota Tarakan untuk mengatasi defisit mesin pembangkit yang menyebabkan padam bergilir sejak Juli hingga Oktober 2023.

Manager PLN ULP Nunukan, Ferry Kurniawan mengatakan sejak 28 Juli 2023 kondisi mesin pembangkit listrik di Nunukan sangat defisit.

"Secara normal listrik di PLN Nunukan daya mampunya 16 MW. Sementara untuk beban puncak 15,8 MW. Per 28 Juli ada satu mesin di PLTD Sei Bilal masuk masa pemeliharaan. Jadi minus 1 MW selama satu bulan," kata Ferry Kurniawan kepada TribunKaltara.com, Sabtu (07/10/2023).

Menurut Ferry selain defisit mesin pembangkit, tekanan gas di PLTMG wilayah Sebaung yang tidak stabil menjadwalkan pemadaman empat sesi selama lima hari.

Baca juga: LSM dan Bawaslu Nunukan Sepakat Soal Kampanye Curi Start: 9 Oktober 2023 Kami Turunkan Paksa APK

"Biasanya per hari padam dua sesi dari pukul 18.00 Wita sampai pukul 21.00 Wita dilanjutkan sesi kedua dari pukul 21.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita. Kami jadwalkan empat sesi jadi dari pukul 12.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita dilanjutkan pukul 15.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Pukul 18.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita. Pukul 21.00 Wita hingga pukul 00.00 Wita," ucapnya.

Meski begitu, kata Ferry PLN ULP Nunukan berhasil mengatasinya sehingga pemadaman empat sesi hanya berlangsung dua hari.

"Alhamdulillah tidak sampai lima hari untuk pemadaman empat sesi. Kami berhasil atasi sehingga pemadaman hanya dua hari saja," ujarnya.

Ferry mengaku sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi persoalan defisit mesin pembangkit listrik di Nunukan.

Diantaranya mengusulkan penambahan kapasitas mesin baru yang hingga saat ini masih berprogres di PLN Kantor Pusat.

Tak hanya itu, PLN ULP Nunukan juga mempercepat proses perbaikan mesin. Bahkan melakukan relokasi dua mesin dari Kota Tarakan.

"Dua mesin yang direlokasi itu masing-masing satu MW. Berarti daya mampu bertambah jadi 18 MW. Sehingga dimungkinkan tidak ada pemadaman bergilir lagi," tutur Ferry.

Ferry beberkan dua mesin yang baru direlokasi tersebut baru satu tahun beroperasi. Sehingga dia pastikan PLN ULP Nunukan dapat mengatasi persoalan defisit mesin pembangkit listrik di Nunukan.

Baca juga: Juara Dunia Peraih Emas Olimpiade Bulutangkis Coaching Clinic Peserta KJA Lantamal XIII Tarakan

"Dua mesin itu belum sampai 7.000 jam beroperasi. Usianya baru satu tahun. Kalau mesin yang di Sei Bilal beroperasi sejak 2018 jadi ada sekira 39.000 jam," ungkapnya.

Dalam waktu dekat PLN ULP Nunukan akan mengoperasikan satu mesin terlebih dahulu.

"Kami upayakan satu unit mesin dulu yang beroperasi artinya daya mampunya 1 MW untuk nutupin defisit. Maksimal dua minggu ke depan dua mesin sudah beroperasi," imbuhnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved