Berita Kaltara Terkini

Triwulan III 2023, Realisasi Investasi di Kaltara Capai Rp15 Triliun, PMA Menyumbang Rp8,65 Triliun

Investasi paling besar di Kaltara berasal dari PMA investasi sebesar Rp8,65 triliun (Kurs Rp15.500). Lalu PMDN Rp 6,35 triliun.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM
Salah satu kegiatan investasi di Kaltara, pembangunan PLTA di Mentarang. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Januari hingga September atau triwulan III 2023, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatatkan angka realisasi investasi sebesar Rp15 triliun sampai triwulan III 2023.

Nilai ini terdiri dari sektor Penanaman Modal Asing (PMA) yang menyumbang angka investasi sebesar USD 551,87 juta atau setara Rp8,65 triliun (Kurs Rp15.500 per 1 USD). Dan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) membentuk angka investasi sebesar Rp6,35 triliun.

Penata Kelola Penanaman Modal – Ahli Muda pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara Rahman Putrayani memaparkan, sektor listrik, gas dan air menyumbang angka PMA tertinggi senilai USD 203,42 juta (Rp3,15 triliun) dari 39 proyek yang berjalan.

Kemudian, ada sektor industri kertas dan percetakan yang menyumbang investasi USD166,82 juta (Rp 2,58 triliun) dari 3 proyek. Selanjutnya, di peringkat tiga tertinggi ada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai USD101,62 juta (Rp1,57 triliun) dari 12 proyek.

Baca juga: Penyangga Ekonomi Lokal, Bupati Malinau Paparkan Dua Kecamatan Lokus Pengembangan Investasi

Sementara itu, PMA yang masuk ke Kalimantan Utara ada di sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan senilai USD47,73 juta (Rp739,81 miliar) dari 36 proyek. Kemudian sektor industri makanan sebesar USD17,13 juta (Rp265,51 miliar) dari 43 proyek, sektor konstruksi sebesar USD8,42 juta (Rp130,51 miliar) dari 18 proyek dan sektor pertambangan sebesar USD3,13 juta (Rp48,51 miliar) dari 12 proyek.

Investasi asing juga masuk pada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar USD2,13 juta (Rp33,01 miliar) dari 14 proyek, sektor kehutanan sebesar USD841,9 ribu (Rp13,04 miliar) dari 6 proyek, sektor industri kimia dan farmasi sebesar USD483,4 ribu (Rp7,49 miliar) dari 19 proyek, sektor hotel dan restoran sebesar USD36 ribu (Rp558 juta) dari 2 proyek.

Beralih ke investasi dalam negeri, diungkapkan Rahman, realisasi terbesar berasal dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan senilai Rp2,52 triliun dari 82 proyek, sektor listrik gas dan air senilai Rp1,67 triliun dari 86 proyek dan sektor pertambangan senilai Rp873,85 miliar dari 103 proyek.

Selanjutnya, PMDN juga masuk pada sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp385,76 miliar dari 230 proyek, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp339,12 miliar dari 23 proyek dan sektor konstruksi sebesar Rp252,63 miliar dari 199 proyek.

Investasi PMDN terealisasi pada sektor kehutanan sebesarRp73,93 miliar dari 75 proyek, sektor industri kayu sebesar Rp71,91 miliar dari 12 proyek, sektor jasa lainnya sebesar Rp54,75 miliar dari 174 proyek dan sektor industri makanan sebesar Rp38,56 miliar dari 25 proyek.

Investasi di Kaltara 02 25112023
Salah satu kegiatan investasi di Kaltara, pembangunan PLTA di Mentarang.

Rahman Putrayani mengatakan, pertumbuhan realisasi investasi di Kalimantan Utara dalam empat tahun terakhir memang tergolong agresif. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun

Dia memaparkan, Kalimantan Utara pada tahun 2020 catat realisasi investasi sebesar Rp3,2 triliun, meningkat di tahun 2021 jadi Rp5,7 triliun, di tahun 2022 mencapai Rp13,7 triliun.

Kaltara memiliki target investasi sebesar Rp7 triliun pada tahun 2023 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021 – 2026. Artinya capaian investasi saat ini sudah melampaui 200 persen target tersebut.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved