Berita Tarakan Terkini

Dishub Beber Kelayakan Penerangan di Tarakan, Dapat Anggaran Pemeliharaan PJU Rp 50 Juta Per Tahun

Tercatat jumlah penerangan jalan umum (PJU) di Tarakan sebanyak 5.500 unit. Dari total tersebut ada sekitar 600-800 PJU yang mati.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Tampak PJU di Jalan Kusuma Bangsa salah satu titiknya ada yang tidak menyala. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tercatat jumlah penerangan jalan umum (PJU) di Tarakan sebanyak 5.500 unit.

Dari total tersebut ada sekitar 600-800 PJU yang mati.

Saat ini Dishub Tarakan dalam tahap melaksanakan perbaikan PJU

Ini diterangkan Kabid Sarana dan Prasarana Pelayanan Dishub Tarakan, Sukarman.

Baca juga: Buka Posko Nataru, UPBU Juwata Tarakan Intensifkan Penggunaan Masker

Ia menjelaskan bahwa PJU kewenangannya diserahkan ke Dishub Kota Tarakan di tahun 2021.

Di awal tahun 2021, anggaran pemeliharaan kecil seingatnya sekitar Rp49 juta-Rp50 juta saat itu per tahun.

“Jadi bisa dibayangkan bahwa anggaran itu. Dan alhamdulillah mengalami peningkatan anggarannya dan data itu kami share ke DPRD dan pimpinan ini data konkret PJU butuh di lapangan. Di awal kurang lebih 1.200 PJU mati. Dan sekarang sisa di kisaran 600-800 titik,” paparnya.

Itu pun kondisinya masih banyak menggunakan bola lampu konvensional. Ia menjelaskan sebenarnya tidak standar dipasang dan yang dibutuhkan standar. “Dari sisi terang, antipetir dan umur panjang. Kondisi ini harus dipahami masyarakat. Tahun ini diusulkan yang berbentuk bola dihindari, dan ke depan mau diganti karena tidak layaklah. Ini jenis luminer pemeliharaan garansi lima tahun,” ujarnya.

Ia menjelaskan lagi, bahkan di Jalan Mulawarman ada 8 tahun sampai saat ini belum terganti karena tahan lama. Ia melanjutkan, efisiensi juga harus diperhatikan jika selal dilakukan penggantian bola lampu apalagi petugas harus memanjat di lapangan.

“Memanjat lagi mengganti lagi,” ujarnya.

Tahun ini pemeliharaan anggaran diberikan Rp180 juta. Dan diperuntukkan pemeliharaan. Adapun pengajuan pemakaian lampu sudah diajukan berdasarkan hasil data yang disurvei di lapangan.

“Mungkin perlahan karena harga jauh. Tujuannya untuk kenyamanan pengguna jalan. Harga standar Rp2,4 juta lebih per unitnya. Untuk yang tidak standar hanya kisaran Rp 300 ribu per unit tapi tingkat daya tahannya tidak lama,” sebutnya.

Jumlah anggaran diberikan diakuinya tidak mencukupi. Idealnya di Tarakan hasil survei, 80 persen menggunakan bola lampu yang lama.

“Anggaplah masih ada 4000 unit jika mau diganti. Artinya dibandign daerah lain anggaran miliaran per tahun. Itu kondisinya. Kalau mau ganti semua anggap Rp 3 juta satu unit dikalikan 3.000 atau 4.000 unit, hampir Rp 10 miliar tapi selama lima tahun aman tidak ada perbaikan karena ada garansi. Paling perbaikan jaringan saja,” ujarnya.

Kondisi PJU ini sudah puluhan tahun ada dari zaman kepemimpinan wali kota pertama almarhum dr.H.Jusuf SK. Bahkan lanjutnya masih ada yang menggunakan bola lampu berwarna kuning.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved