Berita Nunukan Terkini

Sebut PLN Ingkar Janji, Puluhan Aktivis HMI Kembali Demo Soal Listrik di Kantor DPRD Nunukan

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan, kembali lakukan demo soal listrik di depan Kantor DPRD Nunukan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan, kembali lakukan demo soal listrik di depan Kantor DPRD Nunukan, Selasa (19/12/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan, kembali lakukan demo soal listrik di depan Kantor DPRD Nunukan, Selasa (19/12/2023).

Aksi demontrasi yang dilakukan mahasiswa tersebut, lantaran menganggap PLN ULP Nunukan ingkar janji soal tidak ada lagi pemadaman bergilir seperti yang terjadi Agustus hingga Oktober 2023.

Korlap aksi demontrasi, Andi Baso mengatakan aksi demo yang mereka lakukan kali ini meminta penjelasan dari PLN ULP Nunukan terkait pemadaman listrik yang masih terjadi.

"Audiensi kami dengan PLN ULP Nunukan, pimpinannya bilang tidak ada pemadaman lagi. Tapi sampai sekarang masih saja ada pemadaman listrik. Bahkan jadwal pemadaman tidak ada kami terima," kata Andi Baso kepada TribunKaltara.com, sore.

Baca juga: Diungkapkan Lewat Pantun, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Berharap HMI Berkontribusi untuk Negeri

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan, kembali lakukan demo
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan, kembali lakukan demo soal listrik di depan Kantor DPRD Nunukan, Selasa (19/12/2023).

Tak hanya itu, Andi Baso juga meminta agar penjelasan dari PLN ULP Nunukan disampaikan dalam rapat dengar pendapat di kantor DPRD Nunukan dengan menghadirkan Direktur PLTMG Sebaung, Direktur PLTD Sei Bilal, termasuk Bupati Nunukan.

"Tadi anggota DPRD bilang bahwa Bupati Nunukan tidak ada di tempat. Jadi kalau mau rapat dengar pendapat sekiranya bisa diwakilkan. Kami tidak mau diwakilkan, karena Bupati Nunukan juga punya peran penting berkaitan persoalan listrik," ucapnya.

Andi Baso menuturkan bahwa masalah listrik di Nunukan seharusnya menjadi atensi serius dari PLN, DPRD, termasuk pemerintah daerah.

Menurutnya, listrik yang sering padam berdampak pada peralatan elektronik di rumah-rumah pelanggan.

Belum lama ini, HMI Cabang Nunukan membuat laporan terkait kinerja PLN ULP Nunukan ke Ombudsman.

"Bahkan kami juga sudah buka posko pengaduan. Ada 20-an laporan pengaduan masyarakat di posko kami. Peralatan elektronik mereka rusak seperti kipas angin, freezer, televisi, kulkas. Ada warga Nunukan Selatan freezernya yang dipakai untuk jualan ayam rusak," ujarnya.

Aksi demontrasi puluhan mahasiswa tersebut sempat bersitegang dengan personel Polres Nunukan yang sedang memberikan pengamanan di lokasi aksi.

Pasalnya aksi demontrasi ingin memboikot Kantor DPRD Nunukan bilamana pejabat yang dimaksud, tidak bisa hadir dalam rapat dengar pendapat.

Baca juga: Kaderisasi jadi Isu Prioritas, Nakhoda Baru HMI Malinau Target Mahasiswa Asal Dua Kampus Lokal

"Tadi kami mau boikot tapi dihadang kepolisian. Kami tidak mau rapat dengar pendapat dilakukan kalau pejabat yang kami minta hadir tidak ada," tuturnya.

Andi Baso menegaskan, HMI Cabang Nunukan akan kembali melakukan aksi demontrasi dalam jumlah besar bila DPRD Nunukan tak menjadwalkan segera rapat dengar pendapat dengan menghadirkan sejumlah pejabat yang berkaitan.

"Kami akan turun kembali dalam jumlah yang lebih besar lagi kalau DPRD Nunukan tidak bisa hadirkan PLN ULP Nunukan, Direktur PLTMG Sebaung, Direktur PLTD Sei Bilal, termasuk Bupati Nunukan," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved