Liga Italia

Terhormat Bersaing dengan Dua Allenatore Italia, Pep Guardiola Puji Simone Inzaghi dan Spalletti

Rebut gelar Pelatih Terbaik Dunia 2023 versi FIFA, Pep Guardiola terhormat bersaing dengan dua allenatore Italia, puji Simone Inzaghi dan Spalletti.

|
Instagram / @fifa
Pep Guardiola meraih penghargaan Pelatih Terbaik Dunia 2023 versi FIFA, juru taktik Manchester City ini terhormat bersaing dengan dua allenatore Italia, Luciano Spalletti dan Simone Inzaghi. (Instagram / @fifa) 

Menurutnya momen ini patut dirasakan semua elemen di Inter Milan atas pencapaian mereka di bawah racikan Simone Inzaghi.

"Ini adalah malam yang penting, yang pantas untuk dibagikan kepada para pemain saya dari tahun ini, dari tahun lalu, dengan staf teknis saya, klub hebat tempat saya bekerja, dan semua fans Inter Milan," ujar Simone Inzaghi.

Tak didukung Lukaku

Uniknya, dalam pemilihan Pelatih Terbaik Dunia tahun 2023, Simone Inzaghi luput dari nama yang dipilih Romelu Lukaku.

Mantan penyerang Inter Milan itu memang menjadi salah satu yang berhak memberikan suaranya untuk nama Pelatih Terbaik Dunia 2023, sebab Romelu Lukaku adalah kapten Timnas Belgia.

Sayangnya, dalam 3 pilihan yang ditulisnya, Romelu Lukaku tak menulis Simone Inzaghi.

Padahal musim lalu keduanya bekerjasama di Inter Milan untuk musim fantastis di Liga Champions.

Alih-alih mendukung Simone Inzaghi, Lukaku kedapatan lebih memilih Pep Guardiola, Xavi Hernandez dan Luciano Spalletti.

Simone Inzaghi memeluk Romelu Lukaku pada pertandingan final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan, di Stadion Ataturk Olimpic, Minggu (11/6/2023).
Simone Inzaghi memeluk Romelu Lukaku pada pertandingan final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan, di Stadion Ataturk Olimpic, Minggu (11/6/2023). (inter.it)

Baca juga: Puas dengan Kinerja Romelu Lukaku, AS Roma Buka Negosiasi, Minta Diskon ke Chelsea

Anehnya, tiga pelatih itu tidak pernah bekerjasama dengan Romelu Lukaku di klub manapun.

Sky Sport Italia menilai, kemungkinan Romelu Lukaku memang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap gaya melatih Simone Inzaghi.

Setidaknya, tanda-tanda keretakan hubungan Romelu Lukaku dan Simone Inzaghi sudah terlihat pada penghujung musim lalu, ketika bomber Belgia itu tidak dimainkan sebagai starter pada partai puncak Liga Champions.

Pilihan Simone Inzaghi tersebut mungkin mempengaruhi keputusan Romelu Lukaku untuk tidak bertahan di Inter Milan, sekaligus ogah memilih mantan pelatihnya sebagai yang terbaik di dunia.

(*)

Berita tentang Liga Italia

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved