Pembuangan Bayi Hanya Prank
Tak Penuhi Unsur Penelantaran Anak, Pelaku Pembuang Bayi Prank Tidak Dipidana, Hanya Wajib Lapor
Pelaku AA pembuang bayi hanya prank ini tidak dipindana, hanya wajib lapor, alasannya karena tidak ada unsur penelantaraan anak.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – KSKP Lingkas Ujung Polres Tarakan memberikan penjelasan mengapa kepada pelaku AA tidak dilanjutkan proses pidana termasuk tak bisa dikenakan pasal penelantaran dan Undang-Undang perlindungan anak.
Dikatakan Kasat KSKP Polres Tarakan, IPTU Sri Djayanti melalui Kanit Reskrim Polsek KSKP Polres Tarakan, AIPTU I Putu Suriada menjelaskan bahwa memang pada intinya, motif ibunya yang berinisial AA melakukan hal tersebut karena takut digosipkan sang tetangga atau orang yang mengenalnya bahwa sudah memiliki bayi.
“Pada intinya anak ini hasil hubungan gelap dari pacarnya. Pacarnya inisial JS sudah dimintai keterangan juga. Jadi tidak ada kejadian dia buang bayi. Makanya jika dikenakan penelantaran anak seusai Undang-Undang perlindungan anak dia tidak memenuhi unsur,” terang Kanit Reskrim Polsek KSKP.
Namun lanjutnya, proses lanjutannya mekanismenya pihaknya masih melihat ke depan karena memang seperti disampaikan Kapolres Tarakan ini bisa masuk ranah pidana namun kembali mempertimbangan kesejahteraan sang bayi dan dari sisi kemanusiaannya.
Baca juga: Berikut Kronologi Viral Pembuangan Bayi yang Hanya Prank di Tarakan, Sang Ibu Ingin Anaknya Lagi
“Perlu dipertimbangkan Undan Undang perlindungan anak, Undang-Undang Kesehatannya, kondisi bayinya.Pelaku belum dijadikan tersangka.
Kami sudah gelar perkara, dan terkait penelantaran bayi, itu tidak benar ditelantarkan,” tegasnya.
Untuk sang pacar, JS yang diperiksa juga mengaku siap bertanggung jawab apa saja kebutuhan yang dibutuhkan.
Termasuk menikahi pelaku pembuang bayi yang hanya prank tersebut.
“Dia siap untuk semua apa saja. Tapi perempuannya lagi. Dan juga laki-lakinya apakah masih bujangan atau sudah punya istri kita belum tahu. Intinya dia mau bertanggung jawab,” jelasnya.
Setelah digali informasi, cerita yang diciptakan ibu bayi murni ide dari AA sendiri. Dua saksi rekannya yang menemani awal untuk melapor tidak mengetahui itu bayi AA.
“Jadi temannya memberi saran, lapor Pak RT tapi si AA mau rawat bayinya. Padahal temannya tidak lihat dia hamil juga,” jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Viral Pembuangan Bayi Hanya Prank, Pelaku Minta Maaf, Kapolres Harap tak Terulang Lagi
Awal melakukan penyelidikan, AA sudah dicurigai dia ibu bayi yang mengaku sebagai saksi pertama kali melihat bayi ditemukan.
“Kami curigai, tapi kami ambil tindakan. Dan dibawa bayinya dirawat. Setelah olah TKP, ternyata bayi itu tidak diletakkan di gang seperti yang ia katakan itu.
Ternyata bayinya itu bayinya sendiri. Dia melahirkan di rumah,sendirian tidak ada yang bantu,” jelasnya.
Sang pacar, JS tidak tahu jika AA sudah melahirkan. Nanti sehari setelah viral baru mengetahui. Namun pacaranya tahu jika AA hamil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.