Berita Kaltara Terkini

Harga Beras Premium Naik, Dinas Perdagangan Kaltara Singgung Elnino, Pastikan Tidak ada Penimbunan

DKUMMPP Bulungan, menyoroti adanya kenaikan harga beras yang terjadi di Kabupaten Bulungan.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Ilustrasi stok beras premium di salah satu pedagang di Pasar Induk. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Pedagangan dan Perindustrian atau DKUMMPP Bulungan, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Untung Yani, menyoroti adanya kenaikan harga beras yang terjadi di Kabupaten Bulungan.

Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa sebelumnya DKUMMPP Bulungan telah menerima informasi dari beberapa pedagang di Tanjung Selor, bahwa kenaikan harga disebabkan kurangnya pasokan beras yang masuk ke daerah Tanjung Selor.

Selain itu, adanya informasi terkait terkendala pada kapal yang mengangkut beras dari Sulawesi ke Tanjung Selor.

Ia juga mengatakan bahwa DKUMMPP Bulungan tidak dapat secara penuh ikut andil dalam mengendalikan harga beras yang terus meroket di pasaran Tanjung Selor.

Baca juga: Sebut 90 Persen Kaltara Didominasi Laka Laut, SAR Gabungan Tarakan Latih Kesiapsiagaan Personel

"Informasi dari beberapa pedagang, stok dari sulawesi dan jawa terbatas dan juga terkendala ada dua kapal yang tidak bisa masuk ke Tanjung Selor karena faktor cuaca," Kata Untung kepada TribunKaltara.com, Selasa (20/2).

Ia menyebutkan, bahwa adanya kemarau panjang dan elnino yang sempat melanda Indonesia juga menjadi salah satu faktor para perani gagal panen.

Namun kendati demikian ia mengatakan stok beras premium yang masuk masih dapat mencukupi kebutuhan warga di Tanjung Selor.

Namun kami terus berupaya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan harga-harga agar tidak terlalu mengalami kenaikan.

"Kami dari perdagangan sebenarnya, sepanjang stok ada tidak masalah," lanjutnya.

Karena dalam hal ini, masyarakat di Bulungan rata-rata memilih untuk mengonsumsi beras jenis premium dan tidak banyak yang bersedia beralih ke beras bulog. Padahal untuk beras di bulog masih sangat mencukupi.

"Masyarakat disini masih tidak terbiasa mengonsumsi beras bulog, mereka lebih memilih untuk membayar mahal agar tetap makan dengan beras premimu," ungkapnya.

Sejauh ini, DKUMMPP telah melakukan koordinasi bersama bulog terkait harga pangan dan juga persediaan di perum bulog Bulungan.

Menurutnya, hingga saat ini harga pangan di bulog seperti beras, daging ayam dan lainya masih cukup stabil.

"Kami baru meminta laporan dari bulog terkait persediaan. Untuk saat ini ada sekitar 650 ton beras dan 3.500 ton sedang dalam perjalanan menuju kemari," bebernya.

Baca juga: Propam Polda Kaltara Gelar Operasi Pemeriksaan Kendaraan Perwira dan Bintara, Tegakkan Displin Polri

Untung, mengatakan, untuk stok tersebut akan cukup hingga tahun 2025 mendatang.

Sejauh ini, Untung dapat memastikan bahwa kenaikam harga beras murni disebabkan karena adanya stok yang berkurang akibat dampak kemarau di beberapa daerah pengekspor beras seperi Sulawesi dan Jawa.

"Kalau untuk penimbunan beras, saya pastikan tidak ada," pungkasnya.

Penulis : Desi Kartika

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved