Berita Tarakan Terkini
Harga Cabai Rawit Lokal di Tarakan Tembus Rp150 Ribu/Kg, Penjual Akui Stok Pengaruhi Perubahan Harga
Harga cabai rawit lokal meroket, sebaliknya harga cabai besar dan keriting mengalami penurunan. Harga cabai lokal di Tarakan tembus Rp150 Ribu/Kg.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Harga cabai rawit lokal meroket, sebaliknya harga cabai besar dan keriting mengalami penurunan.
Ini disampaikan sejumlah pedagang sembako di Pasar Tenguyun dan di Pasar Gusher Kota Tarakan.
Seperti diakui Sundari (38), yang sudah berjualan 16 tahun di pasar Tenguyun.
Update terakhir harga per 21 Februari 2023 mengalami penurunan khususnya di jenis cabai keriting.
Baca juga: Polres Tarakan Tangkap Pelaku Perampokan Petambak, Sebut Masyarakat Bisa Minta Bantuan Pengamanan
“Harga sebelumnya di kisaran Rp100 ribu sekarang Rp80 ribu. Kemudian cabai besar Rp90 ribu dari sebelumnya Rp120 ribu. Cabai besar sekarang Rp55 ribuan dari sebelumnya Rp70 ribuan. Cabai rawit hijau kecil sebelumnya Rp100 ribuan sekarang Rp90 ribuan,” aku Sundari.
Namun harga khusus cabai lokal justru berbeda. Justru melambung tembus Rp150 ribu per kg.
Harga itu bertahan selama pasokan dari Sulawesi kosong.
“Jadi dijual ecer saja. Kemarin jual Rp20 ribuan per ons sekarang Rp17 ribuan per ons. Tapi sempat juga tembus harga Rp170 ribuan kemarin itu,” aku Sundari.
Ia mengakui memang untuk harga untuk cabai lokal Tarakan pernah tembus Rp200 ribuan di bulan sebelumnya dan itu harga tertinggi sepanjang ia berjualan.
Ia juga mengakui saat ini untuk harga modal diberikan petani Rp140 ribuan per kg.
“Jadi kalau jualkan lagi Rp150 ribuan,” lanjutnya.
Adapun khsuus harga cabai yang turun karena barang sudah datang dari Sulawesi.
Dan memang stok berpengaruh dengan harga barang.
“Kalau orang mau mahal tetap belanja. Apalagi sekarang sedang musim arwahan, mau ada acara kan. Mengeluh juga tapi buuth dan tetap dibeli. Kalau harga stabil sebenarnya di kisaran Rp70 ribu cabai lokal Tarakan. Itu kalau stok melimpah,” tukasnya.
Selain Sundari ada juga Ibu Fatmawati, yang sudah lebih 20 tahun berjualan sembako termasuk cabai di Pasar Gusher.
Ia sendiri mengakui menjual cabai di kisaran Rp100 ribu sampai lebih dari Rp100 ribu untuk jenis cabai lokal.
“Per 23 Februari kemarin cabai lokal di angka Rp100 ribu. Memang harganya berubah, bergantung stok. Jika barang sedikit yang datang, maka harga naik. Jika stok melimpah, maka harga berkurang,” aku Fatma sapaan akrabnya.
Ia melanjutkan, memang sebelum kapal masuk seminggu, cabai sempat tembus di angka Rp160 ribu lokal Tarakan.
Lalu sekarang turun Rp100 ribu.
“Kalau cabai luar Rp85 ribu bergantung jenis barang. Kalau bagus, gak busuk bisa lebih mahal,” bebernya.
Ia mengakui, cabai kriting standar Rp75 ribu dan tidak ada kenaikan.
Baca juga: 4 Speedboat Telah Bertolak Rute Nunukan-Tarakan, Hanya 9 Armada Hari Ini, Minggu 25 Februari 2024
Namun angka ini dinilai masih mahal karena cabai kriting pernah di angka Rp 45 ribu paling murah.
“Kenaikan tergantung barang masuk. Stok kurang, harga naik. Kalau cabai besar lokal Rp100 ribu,” jelasnya seraya menambahkan, untuk bawang putih Rp38 ribu dan bawang merah Rp35 ribu.
Harga masih stabil dan dinilai masih murah.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Islamic Center, Wali Kota Tarakan Pesan Jaga Kerukunan |
![]() |
---|
Maulid Akbar Bersama Habib Rizieq, Beri Pesan Persaudaraan hingga Singgung Koruptor Dihukum Gantung |
![]() |
---|
Momen Hari Keselamatan Berlalu Lintas, Satlantas Polres Tarakan Kaltara Bagikan Puluhan Helm Gratis |
![]() |
---|
Pelaku Pencurian Uang di Kotak Amal Tarakan Ternyata Residivis, Aksinya Sempat Terekam CCTV Masjid |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, BPBD Tarakan Tangani 13 Karhutla, Rutin Pelatihan Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.