Jejak Islam di Kaltim
Perjalanan Dakwah Pangeran Noto Igomo, Menyebarkan Agama Islam Sembari Membuka Perkebunan
Statusnya sebagai menantu dari Sultan Aji Muhammad Alimuddin turut memudahkan Pangeran Noto Igomo untuk berdakwah.
Setelah berakhirnya penjajahan Jepang, beliau mengadakan acara syukuran.
Acara ini bertepatan dengan hari kedua Hari Raya Idul Fitri yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dan ulama dari Samarinda sekitar 200 orang.
Membludaknya para tamu tersebut tidak mencukupi persediaan nasi, sedangkan tidak ada lagi waktu untuk menanak nasi.
Baca juga: Islam Masuk Lewat Kutai Lama, Perjuangan Datuk Tunggang Parangan Adu Kesaktian Berujung Syahadat
Lalu Pangeran Noto Igomo menuju sebuah panic yang tertutup nyiru tempat nasi tersebut.
Sejenak beliau berdoa, kemudian memindahkan tasbihnya dari tangan kanan ke tangan kiri sambil menepuk tutup panic tersebut seraya berkata “ambil nasi yang ada di panci ini tapi jangan melihat ke dalamnya dan jangan berkata-kata.”
Subhanallah, hingga akhir acara, nasi yang diambil seakan tidak pernah habis dan Alhamdulillah mencukupi semua tamu yang hadir. (*)
Penulis : Ary Nindita Intan RS
Batu Indra Giri, Penanda Hubungan Diplomatik Masuknya Islam di Paser, Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Al Quran Tulisan Tangan Asli Khatib Muhammad Saleh, Jejak Penyebaran Islam di Paser |
![]() |
---|
Masjid Jami Darul Ibadah, Saksi Bisu Perkembangan Islam di Ujung Selatan Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Sosok Datu Bejambe, Leluhur Tokoh Penyebar Agama Islam di Paser |
![]() |
---|
Makam Kuno Bertuliskan Arab Jejak Syiar Islam di Desa Pasir Mayang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.