Jejak Islam di Kaltim
Adji Amir Hasanudin, Ulama Besar Pemugar Masjid Sultan di Kutai Kartanegara
Selain dikenal sebagai ulama penyebar Islam di Kutai, Adji Amir Hassanuddin juga dikenal tokoh yang memugar bangunan Masjid Sultan.
TRIBUNKALTARA.COM - Nama Adji Amir Hassanuddin disematkan menjadi nama masjid yang dahulu dikenal sebagai Masjid Sultan.
Selain dikenal sebagai ulama penyebar Islam di Kutai, Adji Amir Hassanuddin juga dikenal tokoh yang memugar bangunan masjid hingga bisa bertahan seperti sekarang.
Bersama Tuan Guru Sayid Saggaf Baraqbah atau Aji Raden, Adji Amir Hassanuddin melakukan pemugaran Masjid Sultan pada tahun 1929, tanpa menghilangkan sisi historisnya
Hingga akhirnya sebagai penghargaan atas perjuangannya dalam syiar Islam ini, Departemen Agama Kalimantan Timur dalam surat nomor WQ/2/2526/1981 menetapkan namanya sebagai nama Masjid Jami Adji Amir Hasanuddin melalui keputusan seminar sejarah Islam di Kalimantan Timur pada 26-28 November 1981.
Edy Sofyansyah, Sekretaris Masjid Jami Adji Amir Hassanuddin menuturkan, Adji Amir Hassanuddin ialah seorang yang memprakarsai perombakan masjid tersebut, sekaligus seorang Menteri Kerajaan yang bergelar Aji Pangeran Sosronegoro.
Baca juga: Masjid Jami Adji Amir Hasanuddin, Warisan Sultan Kutai Saksi Perjalanan Syiar Islam di Kukar
“Beliau ini peran pentingnya pada waktu itu sebagai tokoh pemuka agama.
Mereka (Aji Pangeran Sosronegoro dan Aji Raden) yang mengurus masalah agama pada zaman Kerajaan kala itu,” ucap Edy.
Selama memangku jabatannya, Adji Amir Hassanuddin aktif melakukan sesi pengajaran serta pengenalan ilmu syariat agama Islam dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Hingga syiar agama tersebar di Tanah Kutai.
Dalam mensyiarkan Islam, berbagai macam ekspansi dakwah dilakukan.
Mulai dari adzan dengan menggunakan bedug dan syair-syair, kemudian rutin ribaan atau berjanji dan sebagainya.
“Beliau ini yang sangat banyak dedikasinya dalam mensyiarkan Islam.
Dengan trik bergaul sambil berbincang-bincang dengan masyarakat kemudian memasukkan sendi agama,” imbuh Edy.
Hingga kini, Edy menerangkan para sejarawan masih banyak menggali perihal kapan tepatnya Adji Amir Hassanuddin dan Tuan Guru Sayid Saggaf Baraqbah wafat.
Baca juga: Sosok Pangeran Bendahara, Ulama yang Mampu Ubah ‘Kampung Maksiat’ jadi Kampung Masjid
Namun merujulk dari berbagai sumber, Tuan Guru Sayid Saggaf Baraqbah dimakamkan di Kompleks Pemakaman Kelambu Kuning.
Masjid
Masjid Jami Adji Amir Hasanuddin
Islam
Kutai
Sultan
Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Tenggarong
Kutai Kartanegara
Batu Indra Giri, Penanda Hubungan Diplomatik Masuknya Islam di Paser, Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Al Quran Tulisan Tangan Asli Khatib Muhammad Saleh, Jejak Penyebaran Islam di Paser |
![]() |
---|
Masjid Jami Darul Ibadah, Saksi Bisu Perkembangan Islam di Ujung Selatan Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Sosok Datu Bejambe, Leluhur Tokoh Penyebar Agama Islam di Paser |
![]() |
---|
Makam Kuno Bertuliskan Arab Jejak Syiar Islam di Desa Pasir Mayang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.