Berita Nunukan Terkini

Penuh Khidmad, 2.000-an Umat Katolik di Nunukan Antre Mencium Salib Yesus pada Perayaan Jumat Agung

Sekira 2.000-an umat Katolik antre mencium salib Yesus pada perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan, Jumat (29/03/2024), sore.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis.
Sekira 2.000-an umat Katolik antre mencium salib Yesus pada perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (29/03/2024), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sekira 2.000-an umat Katolik antre mencium salib Yesus pada perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (29/03/2024), sore.

Prosesi mencium salib Yesus ini sudah menjadi tradisi dalam sejarah Gereja Katolik pada setiap peringatan Jumat Agung menjelang Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus.

Jumat Agung diperingati umat Katolik di seluruh dunia sebagai hari di mana Yesus Kristus wafat di kayu salib.

Umat Katolik meyakini bahwa pada Jumat Agung, Yesus rela menderita dan mati di kayu salib sebagai pengorbanan untuk menebus dosa manusia.

Baca juga: Ibadat Jumat Agung, Ribuan Umat Katolik Hadir di Gereja St Gabriel Nunukan: Puncak Pelayanan Yesus

Perayaan Ibadat Jumat Agung di Gereja St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dihadiri ribuan umat Katolik, Jumat (29/03/2024), sore.
Perayaan Ibadat Jumat Agung di Gereja St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dihadiri ribuan umat Katolik, Jumat (29/03/2024), sore. (TribunKaltara.com / Febrianus Felis.)

Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gereja Katolik Paroki St Gabriel Nunukan, Arsenius Sele Making mengatakan sudah sejak tahun 2023 penciuman salib Yesus hanya dipusatkan di dalam Gereja.

"Sudah sejak tahun lalu Pastor Paroki hanya mau siapkan salib utama di dalam Gereja saat prosesi penciuman salib. Jadi sekira 2.000-an umat yang hadir harus antre mencium salib Yesus di dalam Gereja," kata Arsenius Sele Making kepada TribunKaltara.com.

Menurutnya, alasan Pastor Paroki hanya menyiapkan salib utama di dalam Gereja, agar pada momen Jumat Agung umat Katolik bisa masuk ke dalam Gereja.

"Salib itu simbol kebersamaan dan umat semua diminta masuk ke dalam Gereja untuk melihat rumah Tuhan. Banyak umat yang selama ini belum pernah masuk ke dalam Gereja. Makanya pada momen Jumat Agung ini, kesempatan bagi umat untuk masuk ke dalam rumah Tuhan," ucapnya.

Baca juga: JPU Tuntut Syahran, Terdakwa Politik Uang Berstatus DPO di Nunukan 2 Tahun Penjara

Kendati ribuan umat harus antre, prosesi penciuman salib Yesus di depan altar Gereja berlangsung lancar dan kondusif.

"Lancar saja karena panitia hari pekan suci sudah mempersiapkan dengan baik," ujar Arsenius.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved