Berita Islami

Tata Cara dan Bacaan Niat Shalat Idul Fitri, Makna Idul Fitri Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat

Berikut tata cara dan niat shalat Idul Fitri dalam tulisan Latin serta Arab.

freepik.com
ILUSTRASI - Lebaran idul Fitri. (freepik.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut tata cara serta niat shalat Idul Fitri.

Makna Idul Fitri dijelaskan Ustadz Adi Hidayat.

Menurutnya, 'id artinya pulang ke asal mula.

Sementara Alfitra punya dua makna, yang pertama dari kata futhur artinya makanan awal yang dikonsumsi.

Makna Idul Fitri jika dilihat dari kata futhur, seakan memberikan makna, saat masuk pada momentum 1 Syawal, maka akan kembali lagi di kebiasaan awal mula yaitu boleh makan lagi.

"Yang tadinya dalam Ramadan tidak boleh makan, maka pada 1 Syawal dibolehkan lagi, maka disebutlah dengan Idul Fitri. Kembali ke asal mula, dibolehkan kita makan setelah sebelumnya saat Ramadhan, ditahan makanan itu sampai dengan Maghrib," ujar Ustadz Adi Hidayat dikutip TribunKaltara.com dari video di chanel Youtube Ceramah Pendek.

Dijelaskannya, haram berpuasa di hari 1 Syawal.

"Maka diperintahkan untuk membantu orang yang kekurangan makanan di hari tersebut.

Itulah yang dikeluarkan pada akhir Ramadhan disebut Zakat Fitrah.

Maka bentuk yang diberikan pada Zakat Fitrah itu sifatnya makanan meskipun penyalurannya dalam bentuk uang misalnya.

Karena pokok esensi dari Zakat Fitrah itu memberikan makan.

Fitri juga bisa seakar dengan fitrah.

Fitrah punya arti yang erat kaitannya dengan Ramadhan.

Di dalam Ramadhan, kita punya sifat yang cenderung mendekat kepada Allah SWT.

Kalau orang yang mau dekat dengan Allah, harus rajin shalat, infak, dan lainnya.

Singkatnya, mendekatkan diri kepada Allah caranya adalah dengan menegakkan ketentuan dalam agama Islam.

Kedekatan dengan Allah, itulah yang disebut dengan fitrah.

Itu sangat berkaitan dengan Ramadan.

Puasa Ramadan itu menghimpun berbagai ibadah dalam Islam yang membuat lebih dekat dengan Allah SWT.

Esensi dari semuanya adalah membangun kedekatan dengan Allah SWT.

Jadi kalau diarahkan pada kalimat Idul Fitri, adalah kembali ke asal mula sebagai manusia yang suci.

Tata Cara dan bacaan niat shalat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri sedikit berbeda dari sholat lima waktu yang biasanya dikerjakan.

Jika disesuaikan dengan pengerjaannya, meski dibolehkan untuk mengerjakannya sendiri, sholat Idul Fitri tetap diutamakan berjamaah dalam pengerjaannya sesuai dengan Mazhab Syafi’i.

Sebelum imam dan makmum berniat, sholat Idul Fitri dimulai tanpa ada adzan dan iqamah karena tidak disunnahkan. Cukup didahului dengan seruan ash shalatu jami’ah. Berikut tata cara sholat Idul Fitri.

1. Membaca niat shalat Idul Fitri

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil fitri rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma’muuman/imaaman lillahi ta’ala

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

2. Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah

Setelah membaca doa iftitah, baca takbir tambahan sebanyak tujuh kali pada rakaat yang pertama: “Allahu Akbar.”Artinya: Allah Maha BesarKemudian, di sela-sela bacaan takbir tersebut dianjurkan membaca zikir berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi

Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagiNya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”.

3. Membaca surah al Fatihah, lalu dianjurkan membaca surah pendek yakni, surah al A’la

4. Rukuk dengan thuma’ninah

5. I’tidal dengan tuma’ninah

6. Sujud dengan tuma’ninah

7. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

8. Sujud kedua dengan thuma’ninah.

9. Tata cara sholat Idul Fitri berjamaah selanjutnya yakni, duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.

10. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri)

11. Melanjutkan rakaat kedua dengan membaca takbir tambahan sebanyak lima kali dan membaca zikir yang sama pada sela-sela takbir seperti rakaat pertama

12. Membaca surah al Fatihah, lalu dianjurkan membaca surah pendek yakni, surah Al Ghasyiyah

13. Rukuk dengan thuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

17. Sujud kedua dengan thuma’ninah

18. Duduk tasyahud akhir (tawarruk)

19. Salam

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved