Mudik Lebaran
Suami Istri Mudik Menggunakan Motor dari Kaltara ke Lampung, 11 Hari Perjalanan, Begini Serunya!
Pasangan suami-istri asal Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara nekad mudik menggunakan sepada motor tujuan Lampung dengan waktu tempuh 11 hari.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Sumarsono
Lanjut perjalanan darat melewati pulau Jawa seperti Yogyakarta, Bandung, Banten, Jakarta dan terakhir menyeberang melalui penyeberangan Merak menuju Bakahuni, Lampung.
“Saya berangkat dari tanggal 15 Maret dan sampai Lampung tanggal 28 Maret 2024,” sebutnya.
Vicky mengaku, banyak hal yang harus dipersiapkan, baik secara mental maupun fisik, sehingga untuk persiapannya ia memerlukan waktu kurang lebih satu tahun.
“Untuk fisik, kita mulai rutinitas olahraga kecil-kecilan, seperti jalan kaki pagi hari agar nanti tidak kaget saat perjalanan,” ungkapnya.
Waktu tempuh 11 hari adalah waktu maksimal yang ia estimasikan untuk perjalanan menuju Tulang Bawang, Lampung.
Hal tersebut dikarenakan waktu perjalanan yang ia lakukan bertepatan dengan puasa Ramadhan.
Banyak waktu yang digunakan untuk istirahat. Dan untuk waktu balik menuju Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan ia estimasikan kurang lebih sekitar satu minggu perjalanan.
“Kami tidak pernah memaksakan untuk melakukan perjalanan di malam hari agar menjaga kondisi badan tetap fit.
Untuk tempat menginap kami hingga di tempat kerabat atau kenalan yang berada di kota yang kita lewati, jika tidak ada ya kami mencari tempat penginapan yang harganya murah,” jelasnya.
Baca juga: Kisah Pemudik Balikpapan, Penumpang Kapal Kebagian Tiket Non Seat, Rela Tidur Beralas Bekas Karung
Biaya pulang kampung atau mudik dengan metode touring, menurut Vicky kurang lebih menghabiskan Rp 5 juta sampai Rp 6 jutaan.
“Untuk bekal yang perlu dipersiapkan, pastinya alat-alat service motor, pakaian dan P3K, itu tidak bisa ditawar ya. Kalau untuk makanan, kami lebih memilih untuk beli di luar,” ucapnya.
Memilih pulang kampung denga metode riding ini juga telah memberikan banyak sekali pengalaman berharga bagi Vicky dan sang istri, terlebih untuk jarak tempuh yang cukup panjang.
Ia mengandalkan bantuan melalui aplikasi google maps dalam setiap perjalanan, sehingga tidak jarang ia justru disasarkan oleh aplikasi tersebut.
“Sebenarnya sangat seru, ada kalanya kami dituntun menuju jalan kebenaran Kadang kami justru disasarkan ke sawah-sawah, bahka ke hutan.
Apalagi saat di daerah Jawa, karena disana banyak jalur tembusan kan,” paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.