Mudik Lebaran

Kisah Pemudik Balikpapan, Penumpang Kapal Kebagian Tiket Non Seat, Rela Tidur Beralas Bekas Karung

Kisah pemudik asal Balikpapan, Kalimantan Timur, penumpang kapal yang hanya kebagian tiket non seat, rela tidur meski beralas bekas karung.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Menjelang Hari Raya Idul Fitri Fitri 1445 Hijriyah yang tinggal 8 hari lagi, arus mudik penumpang di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur terpantau mulai padat, Selasa (2/4/2024) sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN - Kisah pemudik asal Balikpapan, Kalimantan Timur, penumpang kapal yang hanya kebagian tiket non seat, rela tidur meski beralas bekas karung.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri Fitri 1445 Hijriyah yang tinggal 8 hari lagi, arus mudik penumpang di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur terpantau mulai padat, Selasa (2/4/2024) sore.

Kapal Pelni, yakni KM Tidar yang bersandar di Pelabuhan Semayang sekira pukul 17:00 WITA mulai dipadati penumpang tujuan Pare-Pare, Makassar, Bau-bau dan Larantuka (NTT).

Penumpang yang tidak kebagian tiket dengan tempat duduk atau tidur mengaku rela tidur seadanya di dalam kapal asalkan bisa mudik ke kampung halaman.

"Kita sudah nggak dapat seat (tempat tidur), karena tiket sudah habis dari seminggu sebelum jadwal keberangkatan.

Untungnya kita masih ada tiket tambahan walaupun kita dapatnya non seat nggak apa-apa yang penting bisa mudik," ujar Iwan Setiawan, salah satu penumpang KM Tidar tujuan Bau-bau.

Baca juga: Arus Mudik Diperkirakan Padat Seminggu Sebelum Lebaran, Bakal Ramai di Pelabuhan Speedboat Malinau  

Senada, Andi Armada, penumpang KM Tidar lainnya juga mengaku kebagian tiket tambahan yang non seat lantaran tiket kapal sudah habis sejak H-7 keberangkatan.

"Non seat juga dapatnya karena kebagian tiket tambahan ini pun kita rebutan juga harus cepat-cepatan sebelum diambil orang lain lagi," ungkapnya.

Meski non seat, Andi beserta anak istrinya mengaku lega bisa mudik ke kampung halamannya tahun ini di kota Kendari Sulawesi Tenggara.

"Gampang aja nanti tidur di luar aja kita sedia tikar dari rumah buat tempat tidur di kapal. Yang penting anak istri saya bisa tidur nyenyak sudah aman, kalau saya tidak masalah tidur dimana," tambah Andi.

Ribuan penumpang KM Bukit Siguntang mulai antre naik kapal, pada akhir Februari 2024.
Ribuan penumpang KM Bukit Siguntang mulai antre naik kapal, pada akhir Februari 2024. (TribunKaltara.com / Febrianus Felis.)

Demikian pula dengan Angi Alif (48) salah seorang penumpang kapal dari Kutai Timur tujuan Maumere mengaku terpaksa membawa bekas karung semen untuk dijadikan tikar sebagai alas tempat tidur di atas kapal.

Hal ini dilakukan Alif lantaran tiket yang ia peroleh merupakan tiket tambahan dan non seat.

"Padahal saya nyari tiket itu dua Minggu sebelum jadwal keberangkatan kapal tapi sudah habis, mau nda mau harus tunggu tiket tambahan.

Alhamdulillah dapat walaupun non seat," ungkapnya saat ditemui Tribunkaltim.co di pelabuhan Semayang Balikpapan, Selasa (2/4).

Dia menceritakan pengalaman mudik tahun sebelumnya juga merasakan tiket non seat sehingga harus menyiapkan sendiri fasilitas tempat tidur di atas kapal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved