Berita Bulungan Terkini

Gelar Halalbihalal, Warga Desa Tanjung Buka SP2 Bulungan Tampilkan Kuda Lumping dan Campur Sari

Pertunjukan kuda lumping dan campur sari jadi pilihan warga Desa Tanjung Buka SP dalam menghibur warga di acara halalbihalal.

|
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ DESI KARTIKA AYU
Pertunjukan seni tari kuda lumping dan campur sari sebagai rangkaian acara halal-bihalal untuk menghibur masyarakat di Desa Tanjung Buka SP2, Bulungan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Masyarakat Desa Tanjung Buka , kawasan transmigrasi Satuan Permukiman 2 (SP2), Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Kalimantan Utara menggelar halalbihalal, Minggu (14/4/2024) malam.

Kegiatan halalbihalal rangkaian dari suka cita warga Desa Tanjung Buka SP2 dalam menyambut lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Warga Desa Tanjung Buka SP2 ini memilih kesenian kuda lumping dan campur sari sebagai salah satu pertunjukan hiburan dalam memeriahkan halalbihalal.

Meskipun kesenian kuda lumping dan campur sari merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa, namun warga Desa Tanjung Buka SP2 tetap antusias menikmati hiburan yang disuguhkan.

Baca juga: 30 Pantun Lebaran dalam Bahasa Jawa, Bisa Dipakai di Acara Halal Bihalal Idul Fitri 2024

Kesenian kuda lumping ini menampilkan beberapa penari dengan menggunakan kuda yang terbuat dari anyaman bambu ataua bahan lainnya dan dibentuk menyerupai kuda, dengan di hiasi rambut tiruan dari tali plastic atau sejenisnya yang dikepang.

Ketua sanggar tari kesenian Turonggo Budoyo, Desa Tanjung Buka SP2, Slamet menyampaikan, pertunjukan seni tari kuda lumping dan campur sari ini sudah cukup sering dimainkan sebagai salah satu hiburan untuk masyarakat.

“Tujuan utamanya tentu silaturahmi dan menyambut hari kemenangan untuk umat Islam di Tanjung Buka.

Agar suasana halalbihalal ini menjadi lebih hidup makannya kita inisiasi untuk diisi dengan pertunjukan kuda lumping ini,” kata Slamet kepada TribunKaltara.com, Minggu (14/4/2024).

Menurutnya, selain sebagai sarana untuk menghibur masyarakat, seni tari kuda lumping merupakan salah satu warisan budaya yang patut untuk dilestarikan dengan memperkenalkannya kepada anak-anak muda.

Kuda lumping di Halal Bihalal 02 15042024
Kegiatan pertunjukan seni tari kuda lumping dan campur sari sebagai rangkaian acara halal-bihalal untuk menghibur masyarakat di Desa Tanjung Buka SP2, Bulungan, Kalimantan Utara.

“Sanggar tari Turonggo Budoyo ini sudah berdiri sejak tahun 2008 setelah desa transmigrasi ini dibuka.

Pada malam ini kita keluarkan empat penari kuda lumpingan, empat penari barongan dan tiga pemain bantengan,” jelasnya.

Sementara itu, Sugondo (60) juga menyampaikan, terkadang hiburan dan acara kumpul-kumpul sangat diperlukan sebagai upaya dalam menjalin kekompakan Desa.

Terlebih, setelah beberapa waktu lalu sempat agak tegang karena adanya pemilu.

“Ini salah satu cara untuk merekatkan kembali antar warga, kalau sudah ketawa bareng-bareng biasanya lupa dengan masa lalu,” pungkasnya.

(*)

Penulis Desi Kartika Ayu

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved