Arti Kata
Istilah Trust Issue yang Sering Muncul di Sosmed, Benarkah Berarti Susah Percaya kepada Orang Lain?
Simak Arti kata trust issue yang sering muncul di sosmed, benarkah memiliki arti sulit percaya pada orang lain dan bisa berdampak pada mental?
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Simak Arti kata trust issue yang sering muncul di sosmed, benarkah memiliki arti sulit percaya pada orang lain dan bisa berdampak pada mental?
Hubungan antar manusia memang selalu menjadi hubungan yang rumit.
Hal ini disebabkan karena setiap hubungan pasti memiliki lika-likunya sendiri.
Beragam manusia dan sifatnya membuat kita harus berhati-hati saat memilih teman.
Pengalaman-pengalaman buruk di masa lalu saat berhubungan dengan orang lain dapat menjadi sebuah trust issue di masa kini.
Dikutip dari halodoc.com, trust issue adalah ketidakmampuan seseorang untuk sepenuhnya percaya dengan orang lain dalam suatu hubungan atau situasi tertentu.
Kepercayaan yang dimaksud disini bisa diterjemahkan ke dalam berbagai konteks, seperti hubungan pribadi, pekerjaan, dan banyak aspek kehidupan lainnya.
Baca juga: Arti Kata Anxiety, Bahasa Gaul yang Erat dengan Istilah Psikologis

Kata trust issue mudah ditemukan di berbagai sosial media yang kerap dikaitkan dengan trauma terhadap rasa percaya.
Tenyata, istilah gaul trust issue bisa mengacaukan segala jenis hubungan yang sedang dibangun.
Tidak hanya itu, trust issue juga dapat memengaruhi kehidupan sosial pada umumnya.
Namun, trust issue bukanlah gangguan pada kesehatan mental, tapi tidak dapat dipungkiri bisa menjadi salah satu tanda.
Lantas, apa arti dari istilah trust issue yang kerap menghiasi lini masa?
Baca juga: Arti Kata Woop yang Jadi Trending Topik Twitter Akibat Kasus Perselingkuhan
Arti kata trust issue
Kata trust issue berarti perilaku ketidakpercayaan antara seseorang dengan orang lain, istilah ini menjadi berkembang di kalangan anak muda dan menjadi bahasa gaul.
Istilah ini sering di jumpai dalam percakapan-percakapan sosial media.
Rasa sulit mempercayai orang lain ini, bisa dialami oleh siapa saja.
Perilaku trust issue bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sosial dan masyarakat.
Diketahui, orang dengan kecenderungan ini sering meragukan pasangan, kawan, rekan kerja, atau siapapun.
Akibat yang dapat timbul yakni, orang tersebut akan menguji hubungan sosialnya karena kurangnya keyakinan yang diberikan.
Ketika suatu hubungan tidak didasari dengan kepercayaan maka akan memicu pengembangan potensi pikiran, tindakan serta emosi berbahaya seperti atribusi negatif, kecurigaan, serta kecemburuan.
Di sisi lain, rasa tidak percaya, tidak berkaitan dengan genetik, namun berkaitan dengan sosialisasi termasuk dinamika dan pengaruh keluarga.
Faktor penyebab trust issue
1. Ada penghianatan dalam suatu hubungan
2. Adanya konflik orangtua
3. Penolakan sosial di masa lalu
4. Memiliki pengalaman trauma hidup buruk
5. Gaya keterikatan
Dampak serius dapat ditimbulkan dengan adanya trust issue untuk kondisi mental.
Kondisi trust issue tidak hanya berpengaruh kepada hubungan asmara tetapi juga platonik dan keluarga.
Jika dibiarkan berlarut-larut dan berkepanjangan, maka trust issue dapat memengaruhi kondisi mental, seperti depresi, gangguan penyesuaian, kecemasan, takut ditinggalkan, stres pasca trauma, serta skizofrenia.
Maka dari itu, jika sudah trus issue sudah masuk dalam tahap yang parah, dianjurkan untuk menjalani terapi khusus pada ahlinya.
Baca juga: Apa Itu Amicus Curiae? Diajukan Akademisi hingga Budayawan saat Anies dan Ganjar Menggugat di MK
Cara mengatasi trust issue
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah trust issue, sebagai berikut.
1. Belajar berpikir positif
Membiarkan diri berlatih mempercayai orang lain dari hal-hal kecil dapat membantu mengatasi trust issue.
Selain itu, cobalah untuk lebih memahami diri sendiri, termasuk menghargai pikiran dan perasaanmu.
Hal ini dapat membantu mengidentifikasi pola pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran positif.
2. Luangkan waktu untuk mengenal orang baru
Jangan langsung mempercayai orang yang baru datang di hidupmu sebelum kamu mengenal mereka.
Banyak orang dengan masalah kepercayaan cenderung terlalu cepat percaya, sehingga terus menerus terjebak dalam pola yang sama.
3. Berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga
Komunikasikan dengan jelas bagaimana perasaanmu dan apa saja dukungan yang kamu butuhkan.
Berhati-hatilah untuk tidak menuduh atau menyalahkan orang terdekatmu karena trust issue yang kamu alami.
Misalnya, saat pasangan pulang terlambat, komunikasikan dengan jelas alasan keterlambatannya dan kekhawatiran yang kamu rasakan.
(*)
Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.