Berita Nunukan Terkini

Cerita Dua Bayi Derita Infeksi Paru-paru dan Satu Koma di RSUD Nunukan, Ibunya Hanya Bisa Menangis

Cerita sedih bayi yang dimiliki Riska Dwi Marita (30), yang kini dirawat RSUD Nunukan. Bayi laki-lakinya Muhammad Naufal menderita infeksi paru-paru.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Riska Dwi Marita (30) saat ditemui di ruangan Anggrek RSUD Nunukan, Rabu (01/05/2024), pagi. 

"Saat pulang kerja yang pengasuh di situ bilang anak saya semakin lemas. Sampai di mes perusahaan saya buka dot itu masih ada teh manis. Artinya dotnya tidak diberikan ke bayi saya dan air mineralnya juga masih ada," tambahnya.

Riska semakin yakin setelah mendengar penjelasan dokter yang mendiagnosa bayinya sering minum air mentah. Sehingga banyak cairan dalam dada yang perlu disedot keluar.

"Saya hanya bisa berdoa untuk kesembuhan anak saya," tuturnya sembari meneteskan air mata.

Satu Bayi Alami Koma

Riska juga menceritakan bahwa pada hari yang sama saat Naufal dirujuk ada bayi lain yang juga dibawa oleh orangtuanya ke RSUD Nunukan.

Diagnosa dokter juga sama dengan bayi Naufal yakni infeksi paru-paru.

Namun kondisi bayi tersebut jauh lebih buruk dari Naufal. Bahkan sedang mengalami koma dan dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Nunukan.

"Ada bayi teman saya juga, kondisinya koma. Saat dirujuk ke sini bayi itu sempat kejang-kejang. Anak itu juga dititip di TPA PT BSI," ungkapnya.

Baca juga: RSUD Nunukan Kembali Meraih Paripurna Bintang 5 dari KARS, Wabup: Ini Bukti Kualitas Pelayanan

Diduga Ditipu Calo

Sebelum kerja di PT BSI, Riska dan suaminya sempat bekerja di Sangatta, Kalimantan Timur.

Keduanya diberhentikan lantaran jarang masuk kerja akibat harus mengurus bayinya yang sempat sakit.

Riska saat itu ingin pulang kembali ke Jawa, namun tidak memiliki ongkos pulang.

Sehingga dia dan suami harus bertahan dan akhirnya bertemu dengan seorang pria yang diduga calo.

"Ada seorang pria tawari kami kerja panen sawit di perusahaan. Tapi kami pikir masih di wilayah Kalimantan Timur. Saat itu saya bilang kami hanya punya scan KTP, kata orang itu enggak masalah karena HRD perusahaan sudah setujui," imbuhnya.

Akhirnya pasangan suami istri itu dijemput sebuah mini bus. Di dalam mini bus itu terdapat sekira 7 orang yang juga akan bekerja di perusahaan.

Baca juga: Punya Layanan NICU, Dirut RSUD Nunukan Minta Para Ibu tak Lagi Bawa Bayinya ke Tawau Malaysia

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved